BarungĀ melanjutkan, bukan padepokan milik Marwah Daud Ibrahmi yang akan diperiksa, namun beberapa rumah yang diduga menjadi pengikut Kanjeng Dimas juga akan ditelusuri dan didatangi.
"Ada beberapa tempat yang akan kita periksa, salah satunya adalah rumah pengikutnya kanjeng dimas di jalan sunu yakni almarhumah Najemiah," jelasnya.
Tim penyidik Polda Jatim memang tidak lama dilokasi, mereka berada disana 20 menit di lokasi padepokan dan lalu bergeser ke hotel Grand Clarion.
Aktivitas Pengikut Kanjeng
Warga Bontobila lorong 1 kecamatan Manggala mengungkapkan, rumah yang ditempati pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi selama ini melakukan aktivitas seperti ritual dan berzikir dimalam hari.
Bangunan rumah milik Marwah Daut itu adalah rumah panggung, ukuran lebar 15 meter dengan panjang delapan meter, didominasi cat berwarna coklat tua, dan tingginya bangunan sekitar tujuh meter.
"Aktifitas mereka memang selalu zikir saja, biasa malam jumat, setelah salat isya sampai jam dua belas (12) malam, setelah itu mereka keluar satu-satu," ujar seorang warga yang tidak menyebutkan namanya kepada tribun timur.
Suasana dilokasi dan didalam rumah terlihat sudah tidak ada aktifitas dalam rumah itu dan terlihat kosong, pintu dan jendela tertutup rapat, juga terlihat garasi yang berada disisi kanan tertutup.
Warga akui, aktifitas rumah itu seakan hidup pada malam jumat, banyak mobil dan belasan motor berjejeran didepan dan samping rumah tersebut hingga pukul 24.00 Wita hingga dinihari.
Doa dan zikir yang dipanjatkan, disebut tudak jauh berbeda dengan zikir dalam Islam. Namun warga sekitar mengaku, aktifitas tersebut tidak mengganggu.
"Mereka memang tidak kami usir karena bacaanya tidak mengganggu kami saat istirahat malam, memang banyak mobil mewah dan motor tapi tidak gamggu kami," ujar warga yang tinggal tidak jauh dari padepokan Dimas Kanjeng. (Dal)