Laporan Wartawan Surya Iksan Fauzi
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Nasrun, seorang pencari rumput menemukan jasad seorang pria di kawasan hutan jati di jalur pantai utara (Pantura) Tuban, Rabu (5/10/2016).
Pria tanpa identitas ini diduga korban pembunuhan dan saat ditemukan kondisinya sudah kaku.
Temuan itu oleh Nasrun yang warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu langsung dikabarkan ke temannya, Kaswadi yang kemudian melaporkan hal itu ke pihak Perhutani.
“Tadi saya dapat laporan dari Kaswadi sekitar pukul 11.00 WIB. Ada orang meninggal di wilayah kami di petak B33G1,” kata Muhammad Talkah, Kepala Kesatuan Resort Pemangku Hutan (RPH) Sugihan Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu.
Saat Talkah mengecek ke lokasi, sudah banyak warga berkerumun melihatnya.
Ia minta kepada warga yang berada di lokasi tidak menyentuh tubuhnya hingga ada penyelidikan dari pihak kepolisian.
Jasad pria tak diketahui identitasnya itu memiliki ciri-ciri, berambut keriting, berkaos warna putih, mengenakan celana jeans warna biru, tinggi badan sekitar 155 centimeter, gigi bagian depan agak moncong, kulit tubuh sawo matang.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Latihan Soal BAB 2 Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda
kedua lengannya terdapat tato bermotif bunga hingga ke lengan, serta di bagian bawah pundak juga bertato.
Kepala pria itu terlihat menghitam, lebam di bagian wajah, hidung, mulut, dan telinga mengeluarkan darah. Sedangkan di bagian atas leher terlihat ada bekas cekikan tangan. Tubuhnya sudah kaku, terlihat lengan tangan sebelah berdiri agak condong.
Sekitar pukul 11.30, tim identifikasi dari Polres Tuban melakukan olah tempat kejadian perkara. Personel tim memeriksa tubuh dan luka yang ada di sekujur tubuh pria tersebut, termasuk megambil sidik jari.
Saat memeriksa, seorang personel tim identifikasi menemukan uang sebesar Rp 15.000 dari kantong celana bagian belakang sebelah kiri.
Pada saat personel tim identifikasi membalikkan tubuh jasad itu, ada lebam-lebam di sekujur punggung dan bau busuk menyeruak ke udara. Warga yang tadinya berkerumun melihatnya langsung membubarkan diri tak kuat mencium bau busuk.
“Ada indikasi penganiayaan. Ada luka di wajah dan leher. Lebih rincinya, nanti kami menunggu hasil visum,” papar AKP Suharta, Kasat Reskrim Polres Tuban yang ikut ke lokasi penemuan jasad pria itu dan menyatakan belum mengetahui identitasnya.
Sementara itu, warga Desa Sumurgeneng, Darsono mengaku tak mengenali pria itu. Ia menduga pria itu dari luar desanya yang dibuang di sini.
“Kalau orang sini, kemungkinan banyak yang mengenalinya,” katanya.
Sekadar diketahui, Polres Tuban memasukkan daerah jati peteng Pantura sebagai titik rawan kriminalitas. Di sana seringkali digunakan oleh bajing loncat mencuri barang-barang dari truk.