News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Masih Percaya Pegandaan Uang dan Penglaris, MUI Pekanbaru Minta Masyarakat Perkuat Agama

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

APK alias Ki Purbo Lalang Jati dihadirkan saat ekspose perkara kasus penipuan di halaman Polresta Pekanbaru, Riau, Senin(10/10/2016). Seperti Dimas Kanjeng Taat Pribadi, profesi Ki Purbo sebagai dukun pengganda uang. TRIBUN PEKANBARU/BUDI RAHMAT

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Patung Naga berkepala manusia bertapa diakui NW alias Nia didapatkan dengan cara berzikir dan berdoa.

Patung sudah dimahar Rp 17 juta akan diserahkan pada pemesan dan bersama suami,  NW menuju ke area perkebunan di Jalan Indra Puri, Tenayan Raya.

Di area perkebunan itulah ia dapatkan patung naga.

Awalnya NW menyebut patung naga tertanam, namun setelah didesak ia menyebut patung hanya tersembunyi di semak-semak.

"Melalui berzikir bersama suami saya dapatkan patungnya. Mahar yang dibayar awalnya baru tujuh juta," terangnya saat dihadirkan di Mapolsek Tenayan Raya, Rabu (12/10/2016).

Sedangkan keris yang juga terdapat patung manusia bertapa didapatkan dari sumur masih di wilayah Indra Puri.

"Kalau keris didapatkan dari dalam sumur. Sebelumnya tanah sumur memang sudah dikatakan ada gaibnya," ujar NW meyakinkan.

Sama sekali tidak ada beban yang nampak dari wajah NW.

Ia dengan lugasnya menceritakan perihal patung naga dan keris, tTermasuk pengobatan yang dilakukannya.

Sikap NW yang santai ini sedikit banyak membuat penyidik kesulitan meminta keterangannya apalagi berbelit-belit.

Namun dari bicaranya yang lugas itulah ia mampu membujuk rayu orang agar mau menyerahkan uang untuk mahar benda yang menurutnya memiliki khasiat itu.

Namun benda yang dikatakan. berkhasiat itu tidak pernah terbukti.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Toni Hermawan bahkan langsung mengikuti khodam yang dimaksud NW.

Hasilnya hanya membuat Toni tersenyum.

Sebelum kasus NW mencuat, Polresta Pekanbaru juga menerima laporan penipuan penggandaan yang dilakukan Ki Purbo Lalang Jati.

Korbannya dirugikan hingga puluhan juta dan harus melalui berbagai ritual dan digunakan untuk membeli Dupa, kain hitam sampai minyak jin.

Selanjutnya modus Ki Purbo dengan membentuk kardus yang dijadikan tempat uang.

Uang hanya tampak di permukaan saja atau tidak sampai kedalam kardus dan korban diminta bersemedi selama tiga jam.

Terpisah Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru Hasyim menilai maraknya aksi penipuan dukun palsu karena ada degradasi dari keimanan itu sendiri.

Mereka pelaku hanya secara lahiriah keimanan dan pemahaman agamanya masih awam.

Mereka yang menjadi korban pun bisa dikatakan pemahaman agamanya masih awam sekali.

"Tidak ada ajaran dukun palsu. Hubungan itu langsung bukan melalui perantara orang yang mengaku-ngaku atau benda yang disebut gaib," terang Hasyim.

Bagi mereka yang pemalas, hanya ingin mendapatkan uang secara mudah ditambah keimanan yang kurang sangat mudah menjadi korban.

Bahkan memang sengaja meminta pada orang-orang yang dianggap punya kelebihan.

"Khayalan tinggi, ingin punya ini dan itu. Ingin punya uang yang banyak. Cari jalan pintas dengan memanfaatkan orang yang dikatakan pandai. Sebaiknya bekerja saja meski hanya mencari kayu bakar namun menjadi muslim yang taat," terang Hasyim.

"Jika pemahaman agama kuat, maka tidak akan mudah percaya pada ajimat yang tidak jelas peruntukkannya," papar Hasyim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini