News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Penggelapan Uang Koperasi Rp 8 M Dengan Modus Mobil Terbakar Terungkap

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uang yang dijadikan barang bukti yang berhasil diamankan polisi

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kasus dibalik terbakarnya uang milik KUD Tut Wuri Handayani sebanyak Rp 8,4 miliar di dalam mobil Toyota Fortuner KB 761 D, di Desa Semuntai Kecamatan Mukok pada Senin (17/10/2016) siang, mulai terungkap.

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Suhadi Suwondo mengatakan, pembakaran mobil adalah modus pelaku yang ingin menguasai uang milik petani di koperasi tersebut.

"Peristiwa  kebakaran mobil Fortuner KB 761 D yang dikemudikan oleh tersangka Sil, ternyata hanya rekayasa pelaku, untuk menguasai uang Rp 8,4 miliar milik Koperasi Unit Desa Tut Wuri Handayani di SP 2 Mukok," ungkapnya, Selasa (18/10).

Lanjut Suhadi, menurut Kapolres Sanggau AKBP Dhoni Charles Go, pada Senin (17/10) menjelang siang, menerima laporan dari masyarakat tentang terjadinya kebakaran Mobil Fortuner KB 761 D, di Desa Semuntai Kecamatan Mukok.

"Mendengar informasi tersebut Kapolres menurunkan Tim Reserse untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)," jelasnya.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, polisi banyak menemukan kejanggalan kejanggalan, diantaranya mobil dalam kondisi baik dan tidak ditemukan terjadinya arus pendek yang dapat menyebabkan kebakaran.

"Abu bekas kebakaran tidak sesuai dengan jumlah uang yang terbakar dan sebagainya,
berdasarkan hal itulah petugas semakin curiga, bahwa kebakaran ini direkayasa," terangnya.

Akhirnya polisi membawa pengemudi, Silvianus Pitus dan satu orang penumpang mobil, Jame Kisnodi yang juga selaku Sekretaris II koperasi tersebut ke Mapolres Sanggau untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Menurut Kapolres Sanggau, peristiwa ini bermula dari tersangka Sil, pada Senin (17/10) sekitar pukul 10.45 WIB, mencairkan uang petani TBS KUD Tut Wuri Handayani SP 2 Mukok di Bank BRI Cabang Sanggau sebesar Rp. 8.402.798.000. Uang itu milik 2.000 petani Plasma," urai Suhadi.

Setelah mendapatkan uang, tersangka Sil dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner KB 761 D, bertolak dari BRI Sanggau untuk kemudian menuju KUD Tutu Wuri Handayani.

"Namun dalam perjalanan menuju KUD, tersangka menjemput Jame Kisnodi, Sekretaris II koperasi yang sehari-hari bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Camat Meliau," katanya.

Dalam perjalanan, di Desa Semuntai, Kecamatan Mukok.

Tersangka Sil menghentikan kendaraannya, kemudian keduanya turun dari mobil, untuk buang air kecil.

"Dan tersangka Sil tak lama masuk ke dalam mobil, dia melihat dari dalam mobil, tepatnya bagian jok tengah dan belakang sudah mengeluarkan api dan asap tebal, membakar uang milik KUD," ungkapnya.

Setelah itu, yang keduanya melaporkan kasus ini ke Polsek Mukok.

Sesampainya di Polsek Mukok, di hadapan petugas kepolisian, Ketua KUD menghitung sisa uang yang tersisa di mobil, masih dalam keadaan utuh sebanyak Rp 2.051.107.800.

"Dan uang Rp 7.831.000 dalam keadaan rusak terbakar dan sisanya Rp 6 miliar lebih habis terbakar. Berdasarkan olah TKP, Kapolsek merasa curiga dan meminta bantuan Polres untuk membackup Polsek dalam mengungkap kasus tersebut," paparnya.

Tanpa membuang-buang waktu, Kapolsek bersama Timnya pada Senin malam sekitar pukul 23.00 melakukan penggeledahan di rumah Silvinus di Jalan Bujang Malaka, Kelurahan Beringin, Kecamatan Kapuas.

"Di lokasi ini Polisi menemukan uang sebesar Rp 4,7 miliar yang disimpan di bawah tempat tidur, kemudian ditemukan juga sepeda motor  yang di dalam Jok-nya ditemukan uang Rp 100 juta," ungkap Suhadi.

Selanjutnya Polisi menggeledah mobil milik Hadi Prawoto, di dalam mobil tersebut ditemukan uang Rp 100 juta dan satu unit Air Softgun.

"Akhirnya kedua pelaku dibawa ke Polres Sanggau guna pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya.

Suhadi mengapresiasi kinerja Kapolres Sanggau dan Kapolsek Mukok dan jajarannya, atas keberhasilannya mengungkap kasus tersebut.

Menurutnya, hendaknya kasus ini dapat dikembangkan.

"Kemungkinan tersangkanya tidak hanya Sil dan Had, tetapi ada tersangka lain," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini