Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Petugas tak banyak tahu soal uang bernilai ratusan juta yang disebut-sebut ada di ruangan kerja Kanit Reskrim Polsek Bandung Kidul, AKP AM.
Sebab tak ada satu pun jajaran polsek yang mendekati ruangan kanit reskrim ketika operasi tangkap tangan (OTT) berlangsung.
"Semuanya disuruh menjauh. Jadi yang boleh masuk itu ya tim itu," kata seorang petugas polsek diamini petugas polsek lainnya ketika berbincang dengan Tribun Jabar (Tribunnews.com Network) di Kantor Polsek Bandung Kidul, Jalan Batununggal nomor 6, Kota Bandung, Kamis (20/10/2016).
Saat penangkapan, kata petugas Polsek, situasi Kantor Polsek Bandung Kidul memang tengah sepi. Hanya beberapa petugas piket dan petugas SPKT yang berdinas pada malam itu. Adapun tim OTT datang tanpa ada pemberitahuan.
"Waktu OTT, (kanit reskrim) tidak ada di tempat. Beliau juga datang terlambat," kata petugas polsek ini.
Ia mengatakan, tim OTT yang merupakan gabungan anggota propam dan paminal itu langsung membawa pergi Kanit Reskrim Polsek Bandung Kidul. Namun tidak ada yang tahu dibawa kemana kanit reskrim itu.
"Langsung digiring," katanya singkat.
Satu tim yang terdiri dari anggota propam dan paminal mendatangi kantor yang berada di Jalan Batununggal nomor 6 sekitar pukul 20.00 WIB.
"Ada yang dari Polrestabes Bandung, Polda Jabar, dan Mabes Polri. Full tim," ujar seorang petugas polsek.
Petugas polsek itu menyebut, awalnya satu mobil datang ke Kantor Polsek Bandung Kidul. Kedatangan satu tim itu untuk mengecek adanya laporan masuk soal pelanggaran yang diduga dilakukan anggota Polsek Bandung Kidul.
"Setelah itu datang tim lain, total ada sekitar 20 orang. Saya hitungnya bungkus nasi goreng saja," kata petugas polsek. (cis)