Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Lebih baik kami bunuh duluan dari pada dibunuh.
Kalimat itu meluncur dari mulut Aprianto alias Ying (20) ditanya aksi pembunuhan yang dilakukan pada pamannya sendiri, Ziko Agustari (24).
Ying tidak tahu berapa kaliĀ menghujamkan pisau ke tubuh korban termasuk salah satunya di bagian leher.
" Dia (korban) kuat. Udah ditikam gak mati-mati," terangnya saat dihadirkan dalam ekspose di halaman Mapolresta Pekanbaru, Minggu (23/10/2016).
Ying mengungkapkan, korban dieksekusi di ruangan tengah rumah di Jalan Bawal, Gang Anggur, Pekanbaru.
Rumah yang mereka tinggali bersama dengan Sastra JulianĀ alias Lian (23) yang masih berhubungan keluarga di Bengkulu.
Menurut Ying, korban awalnya meminta BPKB sepeda motor milik Lian untuk digadaikan namun permintaan itu ditolak.
Penolakan itu yang kemudian menjadikan korban marah yang selanjutnya mengambil pisau di dalam kamar.
Melihat korban membawa pisau dan akan membunuh, Ying dan Lian langsung menghentikan langkah korban.
Keduanya kemudian menahan korban dan Ying merampas pisau dari di tangan korban.
Badan korban disandarkan ke dinding dan Lian kemudian mengambil pisau di balik televisi.
Keduanya kemudian membabi buta menghujam tubuh korban dengan pisau.
Ying kemudian mengambil barbel kecil dan dihantamkan ke kepala korban namun korban masih melawan.