Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Priatmojo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Suasana di sekitar Tugu Muda, Rabu (12/10/2016) pagi masih lenggang. Tapi, di sudut halaman Museum Mandala Bhakti, puluhan pesepeda terlihat sibuk mempersiapkan diri.
Diawali dengan membentuk lingkaran, mereka memanjatkan doa. Selanjutnya, menaiki sepeda masing-masing dan bersiap menunggu aba-aba mengayuh.
Hari itu, sebanyak 20 pesepeda dari Komunitas Rainbow Semarang bersiap touring ke Jakarta. Ya, julukan tua-tua keladi bisa disematkan bagi para pesepeda dari komunitas Rainbow ini.
Lihat saja, para pegiat sepeda yang rata-rata umurnya sudah berkepala enam tersebut masih saja bersemangat mengayuh sepeda. Rutenya pun tak main-main, dari Semarang hingga Jakarta.
Anggota Komunitas Rainbow Erman Hidayat mengaku rute Semarang-Jakarta merupakan rute keempat yang masuk daftar touring jarak jauh mereka.
Sebelumnya, bersama pegiat lain, anggota Komunitas Rainbow touring ke Madura, Nusakambangan dan keliling Jawa Timur.
"Sebelum ke Jakarta ini, kami keliling Jawa Timur. Untuk ke Jakarta, persiapan kami tiga bulan. Ada empat etape yang akan kami tempuh. Etape pertama, Semarang-Pemalang, setelah itu Pemalang-Cirebon, lalu Cirebon-Pamanukan dan terakhir Pamanukan-Jakarta," jelas Erman.
Pria yang aktif di Bhayangkara Bicycle Community Polda Jateng tersebut sudah hobi bersepeda sejak 2009. Kegemarannya bersepeda muncul lantaran dokter keluarga menyarankan dia bersepeda untuk menjaga kebugaran tubuh.
"Setelah pensiun, saya coba cari aktivitas yang menyenangkan tapi juga sehat. Nah, satu ketika, dokter menyarankan berenang atau bersepeda. Saya kemudian pilih bersepeda karena ramah lingkungan juga menyenangkan," ucap dia.
Pertama kali bersepeda, jarak tempuh Erman masih pendek, sekitar Semarang. Tapi, tiga hari kemudian, dia nekat mengikuti tour sepeda ke Borobudur.
"Di awal, paling cuma 3 kilometer, keliling Semarang. Kemudian, diajak teman ikut tour ke Borobudur. Saya nekat ikut karena senang. Cuma, sampai Ungaran (Kabupaten Semarang), enggak kuat. Akhirnya, naik mobil pikap dan lanjut gowes setelah di Secang (Magelang) sampai Borobudur. Sejak saat itu, saya makin keranjingan olahraga ini, berbagai tour saya ikuti," ungkap dia.
Dari sekian banyak touring yang pernah diikuti, touring ke Jakarta begitu berkesan bagi Erman. Ia bercerita, saat itu perjalanan sudah sampai Bekasi lalu dilanjutkan menuju Pulo Gadung.
Di tengah perjalanan, rombongan diguyur hujan deras. Semangat yang membara mendorong mereka nekat menerabas hujan sampai tiba di lokasi.
"Yang saya suka itu, semangat dan nekatnya teman-teman di Komunitas Rainbow. Meski umur sudah tua tetapi semangatnya luar biasa muda. Saya pun ikut menggebu," ia mengenang.
Sugito merasakan semangat yang menggelora saat mengikuti kegiatan bersama komunitas Rainbow. Padahal, di antara anggota komunitas tersebut umur Sugito bisa dibilang paling tua.
"Saya mungkin tua dibanding anggota lain tapi semangat saya enggak kalah. Ini semua karena suasana yang diciptakan teman-teman di komunitas, antara gila tapi juga nekat. Semangatnya luar biasa," seru Sugito.
Dia mengatakan bersepeda tak saja tubuh lebih bugar tetapi menjadi ajang refreshing. Selain itu menambah saudara.
"Bersepeda itu hobi. Tak hanya membuat tubuh sehat, lebih fresh sehingga tak mudah stres. Apalagi, bertemu teman-teman yang penuh semangat, rasanya kembali ke masa muda," ujar Sugito.