Beberapa waktu lalu ia sudah berangkat ke sana untuk mengikuti tes sekaligus melaksanakan umrah, dan sedang menunggu pengumuman.
Sejak empat bulan lalu, Khalil berangkat ke Dayah Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan mengabdikan diri sebagai pengajar ilmu tahfidz kepada santri di sana.
Selain mengajar, ia juga memperdalam ilmu agama di pesantren tersebut.
Beberapa hari lalu, saat Ustaz Rozi sedang safari dakwah keliling Aceh sempat singgah di Dayah Darussalam Labuhan Haji.
Khalil yang berniat pulang ke Montasik diminta membawa tujuh jamaah asal Simeulue yang juga akan ke Montasik dengan mengendarai mobil milik Markas Jamaah Tablig.
Sehingga saat kecelakaan, kemarin, ayahnya masih berada di Meulaboh.
Ucapan duka cita atas meninggalnya jamaah tablig Aceh, termasuk Khalilullah terus mengalir dari berbagai penjuru negeri, termasuk dari Pimpinan Majelis Az Zikra, Ustaz Arifin Ilham.
“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun. Telah pulang ke rahmatullah guru kita tercinta, sahabat kita tercinta karena Allah, ustaz Khalilullah bin Raudhi dalam musibah yang insya Allah penuh rahmat Allah, menghadap Allah bersama ikhwan beliau dalam perjalanan dakwah,” begitu antara lain yang ditulis ustaz Arifin Ilham di laman facebook-nya.
Arifin menuturkan, usia Khalilullah masih muda, baru 23 tahun. Ia adalah seorang hafiz, hafal Alquran 30 juz, dan guru para penghafal Alquran di Pesantren Darussalam Labuhan Haji, Aceh Selatan.
Semua guru dan santri, katanya, mengenal almarhum sebagai imam tampan lahir batin.
“Karena memang beliau imam favorit yang tampan yang disenangi semua jamaah, para guru dan santri karena kesyahduan dan keindahaan qiraatnya,” tutur Ustaz Arifin.
Selain itu, almarhum juga dikenal rendah hati, santun, murah senyum, dan mudah akrab pada siapapun. Ia juga memiliki kepribadiaan yang kuat dalam tafaqquhu fiddiini, khasnya seorang yang hafiz.
Kini beliau menghadap Allah dari pulang dalam perjalanan dakwah fiisabilillah. Pulang menghadap kekasihnya Robbul Jali yang kalam-Nya dihafalnya, dan itu sesuai dengan nama almarhum Khaliilillah yang berarti kekasih Allah.
“Selamat bertemu kekasihmu, guru kami tercinta,” ujar Arifin.