Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) di wilayahnya.
Seperti saat Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network) mencoba mengonfirmasi hal tersebut di Bidang Sosial Budaya Bappeda Kalimantan Utara.
Timbul Sibarani, Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Kalimantan Utara mengatakan tidak tahu persis hal tersebut.
"Kami tidak ada data-data itu. Kami hanya memiliki data 40 persen penduduk atau masyarakat yang berpenghasilan rendah," kata Timbul saat dikonfirmasi Tribun Kaltim, Kamis (3/11/2016).
Dari data TNP2K disebutkan Timbul, hanya ada data anak usia sekolah yang putus sekolah mulai di jenjang SD, SMP, SMA/SMK.
"Itu jadi masukan kami juga. Akan kami bahas nanti. Sejauh ini kami tidak tahu menahu soal ini. Seharusnya memang perlu kami tindaklanjuti tentang KIP ini karena program nasional," tuturnya.
Eko Harjianto Sekretaris Dinas Pendidikan Kalimantan Utara yang juga dikonfirmasi tidak mengetahui pasti mekanisme dan alur penyaluran KIP.
"Kami tidak pernah terlibat. Jujur kami tidak tahu karena itu penyalurannya mungkin dari desa ke sekolah," kata Eko.