Diperiksa
Yulius sudah divisum di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang. Hasil visum memperlihatkan terjadi luka lebam dan memar di pelipis, dagu, dahi, pipi, dan dada Yulius.
Sriyati mengatakan, polisi sudah memeriksa dua saksi, yaitu tetangga Yulius yang menyaksikan pemukulan tersebut.
Saat itu, salah seorang saksi berupaya menghentikan penganiayaan terhadap Yulius, tetapi RB tak menghiraukannya.
RB saat ini masih dalam pengejaran.
Yulius ketika dihubungi tidak mau berbicara soal kejadian itu.
Ia hanya menangis dan tidak mau ditemui orang lain, kecuali polisi. Adriana pun demikian.
Dia hanya mau ditemui petugas dari dinas sosial dan polisi.
Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial NTT Willem Foni menyayangkan kejadian itu.
Dia mengatakan, Yulius tidak pernah menyampaikan kesulitan ekonomi rumah tangganya kepada dinas sosial.
Mestinya ketua RT setempat melaporkan kondisi fisik, dan kondisi keluarga yang dianggap tidak mampu secara ekonomi agar mendapatkan bantuan pemerintah. (Kompas)