News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketika Lapas Tarakan Over Kapasitas, Tahanan di Malinau Dititipkan di Sel Polsek

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Kejaksaan Negeri Malinau, Yudi Triadi, mengungkapkan eksekusi tahanan dari Malinau ke Lapas Tarakan sangat berbahaya.

Saat melakukan eksekusi tahanan tersebut kejaksaan harus melewati beberapa jalur transportasi, yakni darat dan air.

Selama kurang lebih empat jam perjalanan harus kita lalui saat melakukan eksekusi tahanan. Paling lama waktu perjalanan, saat kita melalui jalur air.

Menjadi semakin berbahaya lagi, kapal cepat yang digunakan Kejari Malinau untuk mengeksekusi tahanan juga digunakan penumpang umum menuju Tarakan.

Sebenarnya Kejari Malinau memiliki kapal cepat khusus mengeksekusi tahanan ke Tarakan. Hanya biaya mengeksekusi tahanan ke Tarakan sangat mahal ketika menggunakan perahu cepat. Sekali berangkat ke Tarakan harus mengeluarkan kocek Rp 12 juta.

Ditinjau dari segi keamanan dalam perjalanan, Yudi mengungkapkan, speed boat Kejari Malinau memiliki tingkat pengamanan yang cukup. Di dalam perahu cepat memiliki ruang sel untuk tahanan.

"Kita pernah mengeksekusi 16 tahanan. Setiap dua tahanan, kita meminta pengawalan 1 polisi. Artinya, ada delapan orang polisi mengamankan tahanan tersebut. Setiap bulan, paling sedikit kita mengeksekusi 8 tahanan," ungkap dia.

Setiap tahanan Kejari Malinau diberikan biaya Rp 200 ribu untuk eksekusinya. Biaya tersebut sangat kecil untuk eksekusi tahanan hingga ke Lapas Tarakan. Pembelian tiket perahu cepat Malinau-Tarakan saja sudah Rp 250 ribu. (TRIBUN KALTIM)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini