Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah daerah berjanji menanggung seluruh biaya pengobatan korban ledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur.
Selain itu pemerintah juga telah menyiapkan anggaran untuk mengganti kerugian kendaraan jemaat yang ikut meledak saat terjadinya ledakan pada November lalu.
Saat bom meledak lima motor milik jemaat yang terparkir di halaman gereja, termasuk satu kendaraan roda dua milik pelaku, rusak.
Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail, mengungkapkan pihaknya telah berkordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk mengganti kendaraan jemaat yang rusak akibat ledakan.
"Pada dasarnya pemerintah sangat siap untuk mengurangi beban warga, jadi kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov, melalui asisten III untuk dapat mengganti motor warga," ucap Ismail, Sabtu (3/12/2016).
Warga yang ingin kendaraannya mendapat ganti rugi bisa langsung membuat permohonan tertulis yang ditujukan ke Asisten III Pemprov Kaltim, karena mereka memiliki dana taktis 2016 untuk keperluan warga.
"Sebenaranya penggantian ganti rugi motor ini muncul setelah warga sendiri yang ajukan kepada saya, saat saya melayat korban ledakan," ia menambahkan.
Pemkot Samarinda mengupayakan untuk dapat merenovasi Gereja Oikumene. Ismail berharap Presiden Joko Widodo dapat membantu rencana renovasi gereja di Jalan Cipto Mangunkusumo itu.
"Mudah-mudahan ada bantuan dari presiden untuk renovasi gereja, kami juga berupaya untuk dapat membantu perbaikan maupun perluasan gereja," ucap dia.