Awalnya dia diminta oleh salah seorang temannya untuk membuat jam tangan kayu dan dia mempelajarinya selama hampir satu bulan.
"Semuanya saya garap manual mulai dari gergaji hingga ngebor. Satu bulan hanya satu. Sekarang satu jam tangan bisa digarap maksimal 3 hari," kata dia.
Akbar pun mengaku tetap mempertahankan warna asli kayu serta motif alami yang keluar setelah kayu diamplas.
Saat finishing, Akbar hanya mengoleskan pelapis khusus untuk kayu.
"Karena pembuatannya manual walaupun modelnya, sama tetap ada motif yang berbeda, bukan seperti buatan pabrik yang seragam semua," jelasnya.
Untuk penjualan, Akbar dibantu oleh rekannya Ilyas yang memasarkan lewat beberapa toko online.
Saat ini Akbar tengah melengkapi syarat agar produknya dapat dipasarkan di Banyuwangi Mall.
Banyuwangi Mall merupakan website yang dibangun Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk menawarkan produk-produk usaha kecil menengah secara online. (Kontributor Kompas.com Banyuwangi, Ira Rachmawati)