Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, PADANG PANJANG - Keberadaan kelompok radikal di wilayah hukum Polres Padang Panjang menjadi perhatian Kapolres Padang Panjang AKBP Cepi Noval.
"Dulu terdeteksi ada kelompok radikal di Batipuh Selatan. Kemudian yang bersangkutan sudah diusir ke Sepuluh Koto. Tapi kami tetap memantau pergerakan kelompok ini," kata Cepi, Jumat (9/12/2016) di Polres Padang Panjang.
Sehingga untuk menangkap embrio gerakan radikal di wilayahnya, Polres Padang Panjang melakukan pendekatan agama dan merangkul para tokoh masyarakat untuk memerangi radikalisme.
"Kami selalu melakukan yasinan keliling dan jumatan keliling. Setelah shalat jumat, kami sampaikan imbauan kamtibmas ke masyarakat," ujar Cepi.
Cepi melanjutkan riwayat terorisme juga pernah tercatat di Padang Panjang, diantaranya seorang pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriot pada 2003, adalah Asmar Latin Sani yang berasal dari Padang Panjang.
Upaya lain yang dilakukan untuk menangkap radikaliems, Cepi memaksimalkan peranan Bhabinkamtibnas yang bertugas memantau dan bersilaturahmi ke rumah para warga di lingkungan tugasnya untuk melakukan pembinaan dan mensosialisasikan antiradikalisme.
"Karena anggota intelijen polres jumlahnya sedikit, sehingga kami maksimalkan peran bhabinkamtibmas," tambahnya.