Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengibaratkan persoalan pabrik semen di Rembang seperti orangtua punya anak perempuan dihamili orang.
Demikian kata Ganjar usai mempertemukan dua kelompok warga yang pro dan kontra pembangunan pabrik semen di Rembang di Gedung A kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Selasa (20/12/2016).
"Istilah saya pabrik semen itu adalah anak perempuan saya dihamili orang dan sudah hamil. Mau dikawinkan atau digugurkan? Kemudian saya bicara, ayo kita rembug. Ini perumpamaan saya, mungkin tidak terlalu pas. Saya minta maaf, tapi ini sebuah dilema yang ada," kata Ganjar.
Baca: Gubernur Ganjar Pertemukan Kelompok Pro dan Kontra Pabrik Semen Rembang
Ganjar meminta kedua pihak duduk bersama berdialog, akan lebih baik PT Semen Indonesia memediasi. Pemprov Jateng siap diminta memfasilitasi dialog untuk mencari solusi.
Ia memastikan tak pernah mengeluarkan izin baru. Pertemuan dengan sejumlah kementerian di Jakarta belum lama ini memutuskan pabrik semen Rembang akan dikeluarkan 17 Januari 2017.
Jika hasil tim kecil ini nantinya memutuskan pabrik semen tak boleh beroperasi, Ganjar enggan berandai-andai.
"Belum ada yang berandai-andai soal itu. Kalau semua tak sesuai dan rekomendasi dari itu (tim) tidak (dilarang beroperasi), ya kita ambil tindakan sesuai ketidaksesuaiannya itu," kata dia.
Usai pertemuan Ganjar meminta kedua kelompok yang berseberangan soal pabrik semen untuk saling bertegur sapa dan bersalaman.
"Ojo lali tonggo gara-gara urusan semen, seng akur karo tonggo (Jangan lupa tetangga hanya gara-gara semen. Yang akur dengan tetangga," Ganjar berpesan.