Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
PURWAKARTA,TRIBUNJABAR.CO.ID - Penanganan Jembatan Cisomang di KM 100+800 Tol Cipularang yang membutuhkan waktu selama tiga bulan membutuhkan banyak keahlian.
Apalagi, kerusakan jembatan tidak hanya meliputi satu pilar jembatan saja yakni di pilar nomor 2 (P2), namun juga di tiga pilar jembatan lainnya.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengatakan terdapat indikasi kemiringan pilar arah memanjang di pilar 1, 2 dan pilar 3 dengan nilai bervariasi antara 6.1-57 sentimeter.
Hanya memang, kemiringan terbesar terjadi pada pilar 2 sepanjang 57 sentimeter. Ada pun perbedaan tinggi pada bentang antara pilar 2 dengan pilar 3 sebesar 10 hingga 32 sentimeter.
"Memang ada retakan yang ditemukan (di P1) tapi belum tentu baru," ujar Direktur Jembatan pada Ditjen Bina Marga Kementerian PU dan PR, Heddy Rahadian di Jembatan Cisomang, Jumat (30/12/2016).
Kementerian PU dan PR telah memasang inclinometer dan tiltmeter untuk mengetahui laju pergerakan dan kemiringan lapisan tanah di sekitar jembatan.
Selain itu, petugas berkompeten di sana menganalisa dan mengobservasi keseluruhan pilar penyangga jembatan setinggi 40 meter tersebut.
"(Ini) masih dalam tahap bagian dari analisis yang kami lakukan terhadap seluruh pilar. Monitoring seluruh pilar juga diperbanyak untuk memperdalam metode penanganannya," kata dia.
Hingga sepekan setelah jembatan diketahui rusak, Kementerian PU dan PR masih melakukan wrapping menggunakan material carbon fiber reinforece polymer (CFRP) pada titik keruskkan yang diprioritaskan.
"Itu untuk mencegah keretakan yang semakin besar pada pilar jembatan sesuai yang direkomendasikan sejumlah pihak," Heddy menambahkan.