Tribun Medan/Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Marwan Nasution tak curiga selama memperhatikan Ridwan Sitorus alias Ius Pane sebagai penumpang bus PT ALS dari Bogor Tujuan Medan yang ia sopiri.
Selama perjalanan, Ius terkadang memakai dan melepas topi putihnya.
Perampok terakhir komplotan Ramlan Butarbutar ini tampak mengobrol dengan sesama penumpang lainnya.
Setibanya di Padang Sidempuan, Marwan menghentikan bus nomor pintu 333 tiba untuk mampir ke sebuah rumah makan.
Semua penumpang turun untuk makan kecuali Ius.
"Jadi dia enggak turun makan, cuma bungkus nasi aja," cerita Marwan kepada Tribun Medan beberapa jam usai penangkapan Ius oleh polisi di di pol PT ALS, Kota Medan, Minggu (1/1/2017) pagi.
Marwan bingung melihat Ius tak turun untuk singgah di rumah makan di Sidempuan.
Ia tak menyangka penumpang ini satu dari sekian perampok di rumah mewah Dodi Triono di Pulomas awal pekan lalu.
"Saya enggak tahu sama sekali kalau dia merampok. Saya jarang melihat televisi jadi enggak tanda (kenal, red) wajahnya. Saya hanya tahu dia penumpang, selama dalam perjalanan dia bergaul dengan penumpang lainnya. Biasa saja, tak ada curiga sedikitpun," Marwan menegaskan.
Marwan Nasution, sopir PT ALS yang busnya ditumpangi Ridwan Sitorus alias Ius Pane, perampok kaki tangan Ramlan Butarbutar, selama perjalanan dari Bogor ke Medan, Minggu (1/1/2017). TRIBUN MEDAN/JEFRI SUSETIO
Sejak dari Bogor Ius duduk di bangku nomor 37, tak jauh dari pintu belakang.
Selama perjalanan Ius selalu berbincang-bincang dengan penumpang lainnya.
Di awal keberangkatan Ius duduk berdampingan dengan seorang perempuan.
Belakangan pindah dan duduk di bangku yang ada perempuannya.