Dia juga meminta sekelompok massa yang sudah menghancurkan kantornya itu membayar ganti rugi.
"Kerugian kami hampir setengah miliar rupiah, saya pasti akan minta ganti kerugian kepada mereka," katanya.
Aksi penyerangan membuat warga Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, terkejut.
Mereka terbangun ketika mendengar sirene mobil pemadam kebakaran.
Baca: Sekelompok Orang Berbaju Serba Putih Bawa Kayu, Pedang hingga Bendera
Acep Sukasdi, Ketua RW 03, Desa Tegalwaru, mengaku kaget ketika melihat sejumlah mobil kebakaran menuju Sekretariat GMBI.
"Saya lagi tidur, kaget pas dibangunin katanya ada penyerangan. Terus nggak lama banyak polisi dan lima unit mobil pemadam kebakaran yang lewat sini," ujar Acep.
Saat itu, kata dia, para pemuda setempat sempat berkumpul lantaran semula menduga ada keributan antara dua kampung.
"Tapi saat dicari informasi rupanya mereka (kelompok massa) itu menyerang Sekretariat GMBI. Makanya saya tahan," kata dia.
Menurutnya, Sekretariat GMBI sudah beroperasi selama dua tahun. Lahan yang dipakai tersebut tadinya berupa lahan kosong milik seorang pejabat yang diwakafkan untuk warga sekitar.
"Kantor itu ngontrak. Uang kontrak disumbangkan ke masjid di sini," ujarnya. (tribunnewsbogor)