"Akhirnya kami diminta langsung berkomunikasi dengan pihak kebun binatang. BKSDA juga menyebutkan beruang yang makan kotorannya sendiri itu sudah dirawat oleh kebun binatang bandung," kata Marison.
Marison mengatakan, pihaknya tak mengetahui nasib beruang kurus yang memakan fesesnya sendiri tersebut hingga awal tahun.
Hal itu disebabkan Kebun Binatang Bandung mengabaikan permintaan Yayasan Scorpion Indonesia.
Lantas pihaknya melakukan pemantauan lagi ke Kebon Binatang Bandung pada 8 Januari 2017.
"Ternyata kami melihat beruang madu itu dengan kondisi yang tidak banyak berubah. Padahal itu sudah hampir 6 bulan lalu."
"Mereka mengatakan satu bulan sudah dirawat tapi kami untuk melihat dan memgecek tidak dibalas," kata Marison.
Yayasan Scorpion Indonesia ingin hewan-hewan yang ada di Kebun Binatang Bandung harus bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari ketidaknyamanan lingkungan, bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit.
Selain itu, hewan di kebun bintatang harus bebas dari rasa takut dan tertekan serta bebas untuk mengekspresikan prilaku alami.
"Kami khawatirkan beruang itu akan mengalami penderitaan yang lebih dan sangat panjang. Sampai kapan mereka akan dalam kondisi seperti itu," kata Marison. (cis)