Laporan Wartawan Pos Belitung, Disa Aryandi
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG -- Juaini (38) yang tewas mengenaskan, Sabtu (21/1/2017) malam di pinggir Jalan Aspal ujung kampung RT 14 Dusun Parang Bulo, Desa Parang Bulo, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, bekerja sebagai penyanyi musik campak.
Janda yang tinggal di perumahan Angkasa Puri PT Foresta Desa Kembiri, Kecamatan Membalong itu diketahui berpacaran dengan Sahirun (44) warga Desa Perpat, Kecamatan Membalong.
Sahirun bekerja sebagai pemain alat musik campak.
Dua orang ini, diduga telah berpacaran sejak dua bulan ini. Sahirun membonceng Juaini dengan menggunakan sepeda motor KTM list Jupiter Z.
Mereka berencana ingin pergi bermain musik campang di Desa Parang Bulo, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung.
"Iya mau main campak tadi. Awalnya juga aku tidak tahu kejadian begini (dibunuh), taunya umak (ibu) aku itu kecelakaan," kata Lina (23), anak korban Juaini, Minggu (22/1/2017) dini hari.
Kata Lina, korban Juaini ketika itu bersama-sama turun dari rumah sekitar pukul 19.10 WIB, Sabtu (21/1/2017).
Saat itu korban Juaini dijemput korban Sahirun dengan menggunakan sepeda motor.
"Same-same la kami itu turun dari rumah. Aku makai motor sendiri, umak aku dengan yang laki itu (Sahirun). Nah pas sudah di Parang Bulo, motor umak aku ini tidak kelihatan lagi di belakang aku. Karena lokasi musik sudah dekat jadi aku terus saja, aku pikirkan tidak apa-apa karena dengan yang laki," ujarnya.
"Aku kan mau nyampak juga tadi. Tau itu waktu lagi nyampak, musik disuruh berhenti langsung aku dikasih tau oleh orang Polsek," jelasnya.