"Saya senang kalau lihat anak-anak belajar bersama ibu-ibu, hanya ini yang bisa saya berikan untuk masyarakat," jelasnya.
Harris memilih mengenakan kostum lucu, agar murid yang diajarnya tidak bosan.
Di tengah aktivitasnya mengajar, dia juga kerap melempar joke-joke ringan untuk menghangatkan suasana agar tidak terkesan tegang.
Selain memiliki kostum badut, Harris juga masih memiliki sejumlah koleksi kostum di antaranya Hanoman dan Gatot Kaca.
Tutik, salah satu ibu-ibu yang ikut belajar di kelas belajar gratis di kampung Pawiyatan yang digelar Harris mengaku sangat senang mengikuti pembelajaran baca dan tulis yang digelar Harris.
"Jarang ada orang seperti dia yang masih mau keluar masuk kampung tanpa diberi bayaran," kata ibu empat anak ini.
Warga di tempatnya sangat antusias jika Harris datang untuk mengajar ibu-ibu dan sebagian anak-anak, meski yang diajarkan hanya baca dan tulis.
"Penampilannya unik, jadi banyak menyita perhatian warga," ucapnya.
Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal