TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Kementerian Pariwisata menobatkan Banyuwangi sebagai Kota Terbaik Penyelenggara Festival (The Best Festival City).
Ini disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya, saat launching Banyuwangi Festival 2017, di Kantor Kementerian Pariwisata, Jumat (3/2/2017) sore.
"Banyuwangi dinobatkan sebagai the best festival city, atau kota terbaik penyelenggara festival. Banyuwangi peringkat pertama. Di peringkat kedua ada Kota Solo," kata Arief.
Ini setelah Banyuwangi secara rutin sejak 2012 menggelar Banyuwangi Festival yang telah terjadwal sejak awal tahun.
Penyelenggaraannya pun terus mengalami peningkatan secara kuantitas dan kualitas.
'
Menurut Arief dengan atraksi wisata seperti Banyuwangi Festival, ada dua hal yang didapat, yakni culture values dan komersial values.
Untuk culture values berkaitan dengan tingkat kebahagiaan. Sedangkan komersial values merupakan keuntungan secara ekonomi bagi rakyat Banyuwangi.
Arief memberikan gambaran, dengan adanya Banyuwangi Festival kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 75.000, sedangkan wisatawan nusantara sebanyak 2,7 juta.
Tiap satu wisatawan asing datang, rata-rata membelanjakan 500 dolar. Dengan demikian, apabila dikalkulasikan uang yang dikeluarkan oleh wisatawan asing bisa mencapai Rp 500 miliar.
"Sedangkan wisatawan nusantara, ambillah rata-rata Rp 1 juta. Jadi dari wisatawan nusantara bisa mencapai Rp 1 triliun. Jadi ada uang Rp 1,5 triyun yang berputar di Banyuwangi dari pariwisata," kata Arief.
Jadi menurut Arief, strategi dari Banyuwangi sangat tepat untuk meggelar Banyuwangi Festival, yang tahun ini mencapai 72 event sangat tepat untuk menarik kunjungan wisatawan.