TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Tiga pelaku curanmor lintas provinsi yang baru dibekuk jajaran Polresta Banjarmasin dan Polsekta Banjarmasin Utara itu terbilang taktis saat beraksi.
Terbiasa beraksi malam hari memanfaatkan suasana sepi serta aturan aksi sudah ditetapkan para pelaku saat menggondol motor para korbannya.
Motor-motor baru yang tidak dikunci stang adalah makanan empuk bagi komplotan pelaku curanmor yang diketahui beraksi sejak pertengahan tahun 2016 lalu ini
Dijumpai di Mapolresta Banjarmasin saat rilis ungkap kasus, Senin (6/2/2017) sore, tiga pelaku ini mengaku punya peran masing-masing dalam sistem curanmor modus baru yang mereka terapkan.
Dua eksekutor dalam jaringan ini yakni Ardi Roni Setiawan alias Roni (32) warga Lambung Mangkurat Banjarmasin dan Erwan alias Wawan (42) warga Pekapuran Banjarmasin.
Satu pelaku lainnya yakni Abdul Ghani alias Haji Kani (44) warga Sampit Kalteng adalah penadah yang nantinya jadi sumber jual dua eksekutor.
Disebut terencana karena begitu rajinnya mereka memantau kawasan padat yang masyarakatnya kerap memarkir motor di luar rumah.
Target lokasi didapat, dua eksekutor menaiki satu motor yang dijadikan sarana aksi untuk "meninjau" lokasi target.
Survei singkat dan cepat langsung digalang saat ada kesempatan. Satu pelaku menunggu di jarak yang agak jauh, satunya lagi mendekat ke motor target.
Begitu motor target sudah didekati dan dicek tanpa kunci stang, perlahan eksekutor yang biasanya dilakoni Roni, mendorong motor itu menjauh dari lokasi.
Saat Roni mendorong motor target menjauh dari lokasi, itulah isyarat bagi eksekutor dua yang biasa dijalankan Wawan datang menghampiri.
Bak menolong orang kehabisan bensin, motor itu pun didorong dengan kaki dipijak. Itulah guna motor sarana aksi dan Wawan sebagai eksekutor dua.
Kemana tujuan mereka jika sudah melenggang santai dan berhasil membawa kabur motor korbannya? Roni menjawab ke tukang kunci.
"Kami ada tukang kunci langganan. Kami serahkan motor itu ke tukang duplikat kunci tersebut dan dibuatkan kunci duplikatnya. Setelahnya motor bisa nyala," bebernya yang ternyata adalah seorang residivis ini.