Baca: Bachtiar Nasir: Uang di Saya Cuma Rp 3 Miliar, Belum Terpakai Semua
Ia baru pulang ke rumah setelah rumahnya tertimbun longsoran tebing.
Pria yang berprofesi sebagai sopir ini langsung mencari keberadaan keluarganya.
Lumpur tanah dan puing-puing bangunan disingkirkannya menggunakan tangan kosong.
Keringat, air mata, serta tetesan hujan bercampur jadi satu.
Namun upayanya tersebut tidak membuahkan hasil, sanak saudaranya tidak ditemukan.
Tidak berselang lama, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, TNI, dan pihak kepolisian datang ke lokasi.
Mereka pun tidak menemukan keluarga Arya.
Namun setelah hampir empat jam, tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi dari dalam timbunan reruntuhan.
Ternyata keponakannya yang masih berumur dua bulan masih hidup.
Saat petugas menggali tepat di atas sumber tangisan, petugas menemukan bayi tersebut berada dalam dekapan kakeknya, Made Kawi, yang telah meninggal.
Di dekat bayi tersebut juga ditemukan tubuh Wayan Selang yang mengalami patah tulang pinggang, serta Suwari yang hanya mengalami luka lecet.
Sementara bayi tersebut mengalami sesak napas, karena menghirup lumpur yang menimbun rumah mereka.
Pantauan Tribun Bali di RSUD Bangli, bayi dua bulan tersebut tidak henti-henti menangis.