News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Petani Demak Gembira, Bulog Borong Padi Meski Kualitas Rendah Akibat Banjir

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petani mengayak gabah hasil panen sawah miliknya di Kampung Panyaungan, desa Ciherang, Kabupaten Bandung, Rabu (27/1/2016). Petani mengaku panen kali ini meningkat 20% lebih banyak dari dari sebelumnya, hal tersebut diakibatkan curah hujan yang kini mulai tinggi di lahan persawahan yang ada di Kabupaten Bandung.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka Pujangga

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Raut wajah bahagia terpancar dari muka Mukorobib. Senyumnya mengembang saat Bulog menyepakati akan membeli hasil panennya, Senin (12/2/2017).

Para petani di Demak sempat khawatir padi mereka yang rusak gara-gara banjir tak laku dijual. Sebelumnya, tim penguji teknis Bulog datang terlebih dahulu untuk melihat sampel panen.

Di hadapan para petani mereka melakukan beberapa pengujian mulai dari kadar air, hingga kandungan kotoran dari gabah. Hasilnya, kualitas panen rendah, mengandung kadar air 32 persen.

"Memang kali ini jelek, karena hujan sehingga sawah terendam, jadi saya enggak menampik kandungan airnya segitu," beber dia.

Mukorobib tidak menampik hasil pengujian tersebut. Dengan kandungan tersebut padinya dihargai Rp 3.300 per kilogram.

Ia menjelaskan jika sawahnya tidak tergenang, hasil panennya dihargai Rp 4.000 per kilogram. Kini ia sudah bersyukur dibeli dengan harga di bawahnya.

"Yang jadi masalah karena sama tengkulak ditawar Rp 2.500 per kilo, mereka enggak mau beli. Padahal kalau enggak segera dibeli seminggu lagi bakal ambruk dan rusak," kata dia.

Kepala Divisi Regional Bulog Jateng Djoni Nur Ashari menjelaskan meski kualitas rendah ia tetap membelinya karena beberapa alasan.

"Kami ingin membantu petani, karena kabarnya di Demak banyak petani yang tidak laku panennya, selain itu juga untuk menjaga fluktuasi harga beras nantinya," jelas Djoni.

Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian Pending Dadih Permana mengatakan padi Wonosalam tidak di bawah kualitas.

"Endak, ini kan kadar airnya saja kalau dipanen dan diproses dengan baik bisa, kan Bulog punya mitra," ujar Dadih di Wonosalam. Menurut dia Bulog segera mengumpulkan mitra untuk koordinasi soal prosesing padi dengan kadar air yang cukup tinggi.

Ia menjelaskan, di Demak juga ada gudang dengan kapasitas 3000 ton lengkap dengan pengering, sehingga menurutnya seharusnya kendala penyaluran panen tidak perlu terjadi.

"Semua potensi yang ada kita optimalkan, barusan juga saya pesankan alat panen yang saat ini masih di Godong, Grobogan, untuk bantu mempercepat panen sehingga hasilnya bisa lebih baik," tandas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini