Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Bandar sabu Ananda Bagus yang ditembak mati di Sunggal, Kota Medan, beberapa waktu lalu sudah beberapa minggu diintai anggota BNN.
Petugas menembak Ananda karena mencoba kabur. Demikian disampaikan Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari di Kota Medan, Senin (20/2/2017).
"Setelah kami melakukan serangkaian operasi dan bekerjasama dengan rekan kita di kepolisian Diraja Malaysia, dijelaskan ada pasokan sabu yang masuk ke Indonesia melalui jalur laut Sumatera Utara. Dari informasi itu, sabu akan dibawa ke Medan," terang Arman.
Setelah mendapat informasi berharga itu, BNN meminta timnya melakukan pengamatan. Hasilnya, diketahui sabu akan dikirim pada Minggu (19/2/2017) pagi.
"Setelah kami intai selama tiga Minggu, kami lihat satu kendaraan roda empat yang kami curigai. Namun, ketika hendak dihentikan yang bersangkutan berusaha melarikan diri," beber Arman.
Lantaran berusaha kabur, petugas menembak mobil pikap BK 9699 DD yang dikendarai Ananda. Saat ditembak peluru menembus ketiak bandar sabu itu.
"Ketika kami periksa, kami dapati barang bukti 26 kilogram sabu. Kemudian, kami melakukan pengembangan dan menangkap BE (Beni)," ungkap mantan Kapolda Riau ini.
Dari tangan Beni Pasaribu, petugas BNN mendapati barang bukti 6 kilogram sabu di rumah kosnya Jalan Merpati, Medan Sunggal. Petugas masih mengembangkan mereka yang terlibat.