Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kawasan Pasar Hindu, Medan, Sumatera Utara, mendadak meriah. Warga terpana melihat kemampuan artis mural dunia Ernest Zaharevis.
Ya, Ernest menggambar anak-anak lengkap dengan becak sejak beberapa hari lalu di dinding gedung tua peninggalan Belanda yang berada di Jalan Perdana.
Tak sedikit pengendara berfoto dengan Ernest yang sedang menggambar bocah perempuan dan laki-laki bermain di atas becak.
“Sekarang rasanya beda sekali, kalau melintas di sini, jadi ada yang di lihat. Bagus sekali ada gambar murals, seperti di Malaysia,” ujar Ardiansyah, pengguna jalan yang berhenti sekadar selfie, Senin (20/2/2017).
Karyawan sebuah perusahaan swasta nasional ini menambahkan, seni mural jadi tontonan para pengendara maupun warga lantaran tergolong baru di Kota Medan. Apalagi, belum ada gambar-gambar humanis yang mempercantik gedung perkotaan.
Warga Medan tidak perlu berkunjung ke Georgetown UNESCO World Heritage Site, Penang Malaysia. Bahkan, kebudayaan Kota Medan lebih menarik bila dilukis pada dinding-dinding gedung tua.
“Saya banyak melihat teman-teman menampilkan foto murals saat berkunjung ke Malaysia. Mereka antusias sekali dan tertarik dengan ide gambar-gambar itu. Kehadiran gambar murals di Medan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi warga,” ia menambahkan.
“Saya menyatakan Kota Medan punya heritage, dan saya pengin menyulap kawasan Kesawan Medan jadi street art. Jadi mengundang artis murals merupakan bagian dari cita-cita yang tengah saya wujudkan itu. Apalagi selama ini, Ernest Zaharevis, lama di Penang,” ujar Rusmin Lawin, Ketua Apindo, Medan, sekaligus penggagas Tour Medan Murals Art Trail.
Kota Medan tidak begitu berbeda dengan kota-kota lain di eropa maupun asia sehingga Medan dapat mendatangkan banyak wisatawan mancanegara. Apalagi, Kota Medan punya gedung heritage.
Gedung-gedung heritage di kawasan Kesawan, Medan, sangat cocok dipadukan dengan konsep-konsep gambar mural yang menampilkan ciri khas Medan maupun kebudayaan Medan. Ia merasa beruntung dapat mendatangkan artis murals dunia Ernest Zaharevis.
Proses mendatangkan Ernest Zaharevis bersama teman-temanya butuh dua tahun. Apalagi, Ernest berencana melakukan tour Asia sehingga Kota Medan menjadi kota pertama yang dikunjungi.
“Saya sudah merayu dia untuk mengambar ke Medan sejak 2015. Selama bertemu di Penang, kami coba meyakinkan Ernest bahwa Kota Medan, tidak kalah bagus dengan kota lain di dunia. Kemudian, kami mengirimkan data,” kata Rusmin.
Sebelum memutuskan untuk menggambar, Ernest mensurvei dua kali. Ia mengamini permintaan Rusmin setelah menyelesaikan survei lokasi ketiga. Selama berkunjung mereka melihat kondisi bangunan serta gaya arsitektur gedung tua.