Laporan Wartawan Tribun Bali, Lugas Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA – Kerabat menolak autopsi terhadap anggota satu keluarga tewas di rumahnya di Banjar Dinas Jero Kuta, Desa Bondalem, Buleleng, Kamis (23/2/2017).
Satu keluarga terdiri dari suami istri dan dua anak yang masih kecil diduga meminum racun. Kepergian mereka diterima kerabat dengan ikhlas sebagai musibah dan para saksi menerangkan selama ini mereka tidak pernah ada masalah.
Menurut mereka, korban Ni Kadek Suciani (istri) mengalami batuk tak kunjung sembuh serta anaknya yang laki-laki, Putu Wahyu Adi Saputra, mengalami batuk dan sempat di opname di RSUD Buleleng.
Polisi yang datang ke tempat kejadian perkara menemukan barang bukti yang diduga digunakan para korban untuk mengakhiri hidupnya.
"Berupa satu botol obat pestisida yang masih ada sisanya, dua botol minuman sprite dan sebuah gelas. Kami juga memeriksa saksi-saksi," ujar Kapolsek Tejakula, Putu Mangku.
Mangku menduga para korban menenggak racun pestisida merek Diazinon yang dicampur minuman bersoda merek Sprite.
Keempat orang yang tewas itu, di antaranya I Kadek Artaya (32), Ni Kadek Suciani (27), Putu Wahyu Adi Saputra (7) dan Ni Kadek Dwi Cahya Putri (3).
Mereka pertama kali ditemukan tewas oleh sang paman, Made Suardana (59) sekitar pukul 05.30 Wita. Pagi itu Suardana mendatangi rumah keponakannya.
Suardana yang baru berangkat dari Pasar Tejakula datang ke rumah untuk sembahyang dan melihat lampu rumah masih menyala.
Saat melihat di dalam kamar sebelah barat yang biasa menjadi tempat tidur sudah tidak ada orang. Ia sempat mencium bau menyengat seperti bau gas dalam kompor gas.
Setelah ia menengok ke dapur tidak ada tabung gas yang bocor. Suardana kemudian mengecek pintu kamar sebelah barat paling utara dalam keadaan terkunci, lalu ia dobrak.
Suardana terkejut melihat semua korban dalam posisi tertidur setelah dicek ada busa di mulut mereka. Segera ia mencari kelapa muda di depan rumahnya untuk diminumkan ke korban namun tak lagi berreaksi.
Dalam kondisi panik, Suardana membangunkan tetangganya, Ni Nyoman Nyempen (31) dan Kadek Joni (35) untuk meminta tolong dicarikan mobil.
Semua korban lalu dibawa ke bidan Kadek Dewi di Desa Pacung, Kecamatan Tejakula. Bidan itu memastian keempat korban tewas setelah menenggak racun serangga.
Selanjutnya keempat korban lalu disemayamkan ke rumah tua milik Suardana di Banjar Dinas Kaja Kangin, Desa Bondalem.
Dokter Komang Ari Wirama dari Puskesmas Tejakula memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari tubuh korban berdasarkan hasil pemeriksaan.