News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Tragis Angeline

MA Tolak Kasasi, Margriet Bakal Habiskan Sisa Hidupnya di Penjara

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus pembunuhan Engeline C Megawe, Margriet C Megawe saat menjalani sidang pledoi, di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Senin (15/2/2016). TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan kasasi pembunuh Engeline, Margriet C Megawe, sehingga hukuman seumur hidup tidak berubah.

Dengan vonis itu, Margriet, ibu tiri Engeline harus menghuni penjara hingga ajal menjemput.

Tak hanya Margriet, permohonan kasasi terpidana lainnya yakni Agus Tay yang membantu mengubur Engeline juga ditolak MA.

Agus Tay tetap akan menjalani hukuman 10 tahun penjara.

Pembunuhan biadab itu terjadi di rumah Margriet di Jalan Sedap Malam, Denpasar, pada 16 Mei 2015 silam.

Margriet membunuh korban, yang baru menginjak usia 7 tahun.

Sementara Agus Tay disuruh membantu mengubur Engeline di pekarangan belakangan rumah Margreit di bawah kandang ayam.

Baca: Sandi Tegaskan Tak akan Menghapus Program KJP, KJS dan Pasukan Oranye

Pada 29 Februari 2016, PN Denpasar menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup, sesuai dengan tuntutan jaksa.

Vonis itu dikuatkan PT Denpasar.

Atas vonis itu, Margriet tidak terima dan mengajukan permohonan kasasi.

Namun MA menolak permohonan kasasi itu.

"Menolak permohonan kasasi Margriet Chistina Megawe alias Tely," putus majelis kasasi sebagaimana dikutip dari website MA, Sabtu (25/2/2017).

Duduk sebagai ketua majelis hakim agung Andi Samsan Nganro dengan anggota Eddy Army dan Margono.

Ketiganya meyakini Margriet melakukan kejahatan pembunuhan berencana, eksploitasi anak, penelantaran anak, dan diskriminasi anak.

"Terdakwa menyuruh korban mengurus, merawat, dan memberi makan dan minum ternak milik terdakwa, seperti ayam, anjing, dan kucing, dengan mengangkat ember yang tidak sepadan berat dengan kondisi korban. Pekerjaan itu dari pukul 06.00 Wita sampai 11.30 Wita," ucap majelis.

Baca: Mengintip Resor Mewah Tempat Menginap Raja Salman di Nusa Dua

Setelah selesai, Engeline baru berangkat sekolah siang dengan penampilan tidak rapi, rambut tidak disisir, dan wajah kusam.

Sehingga korban sering menjadi olok-olokan.

Puncaknya adalah penganiayaan Margriet terhadap Engeline pada 16 Mei 2015, yang mengakibatkan kematian korban.

Majelis meyakini Margriet menyuruh Agus Tay untuk mengubur korban dengan upah Rp 200 juta.

Sebelum korban dikubur, Margriet memastikan kematian korban dengan menyundutkan bara rokok ke punggung Engeline.

Setelah itu, korban dibungkus seprai dan dikuburkan di lubang dekat kandang ayam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini