Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper Desmawangga
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Kasus kekerasan menimpa pengemudi Go-Jek kembali terjadi di Samarinda, buntut penolakan sopir angkutan kota terhadap angkutan berbasis aplikasi daring.
Gazali Rahman (39), warga jalan Pramuka II, Samarinda Ulu, kena pukul sopir angkot pada Senin (6/3) malam di Jalan Slamet Riyadi.
Korban baru saja mengantar makanan pesanan ke perumahan Citra Griya, Jalan Adam Malik. Gazali mengendarai motor matik KT 2572 IN, menggunakan jaket serta helm berlogo Go-Jek di Jalan Slamet Riyadi.
Sekitar lima pria diduga sopir angkot warna hijau menghampiri dan mencoba merampas kunci motornya. Mereka meminta Gazali membuka jaketnya, namun ditolaknya.
Para pelaku juga menyuruh korban untuk tidak beroperasi lagi.
"Sebelum kejadian saya dikeroyok, mereka mau rampas kunci motor, melepas jaket dan minta agar tidak beroperasi lagi," ungkap dia di Polresta Samarinda, Selasa (7/3/2017).
Saat hendak kembali berkendara, korban mendapat pukulan dari belakang, dan diikuti oleh pelaku lainya. Jumlah pelaku yang memukuli korban bertambah dari lima menjadi tujuh.
"Sekitar tujuh orang keroyok saya, awalnya memang lima, tapi bertambah saat pemukulan berlansung," tutur Gazali.
Hingga saat ini kepolisian baru berhasil mengamankan satu pelaku pemukulan. Sedangkan enam pelaku lainnya masih dalam pengejaran.