Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Sudah sebulan pohon tumbang yang diperkirakan berusia ratusan tahun di kompleks pemakaman Desa Sayung, Kabupaten Demak, terbengkalai.
Sampai Minggu (12/3/2017), dahan pohon tumbang tersebut belum sepenuhnya bisa dipindahkan. Sebagian dahannya masih menutupi beberapa makam warga.
"Pohon ini dari zaman ayah saya kecil sudah ada katanya dan rubuh saat ada banjir besar awal Februari lalu," terang Kepala Desa Sayung, Munawir, kepada Tribun Jateng.
Sejak pohon tersebut tumbang setiap Minggu warga berusaha mengevakuasinya namun tidak kunjung selesai karena batang pohon sangat besar.
Pohon trembersi tersebut jangkung dan rindang dedauanannya menaungi makam Habib Ahmad Bin Ali Al Atos dan puluhan makam warga lainnya.
"Kalau para tetua desa bilangnya pohon ini sudah ada sejak leluhur yang dulu menyebarkan agama Islam masuk ke Sayung," beber Munawir.
Pohon setinggi 30 meter dengan diameter 3 meter tumbangnya trembesi berusia ratusan tahun itu juga dibarengi dengan rubuhnya pohon-pohon di sekitarnya.
"Ada beberapa tumbuhan lain yang tumbuh di akar pohon ini sehingga saat tumbang yang lain ikut tumbang," Munawir menambahkan.