Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada tujuh gempa bumi guncang Indonesia dalam sehari, Selasa (14/3/2017) kemarin.
Daerah yang diguncang antara lain Sabang, Meulaboh, Sukabumi, Laut Jawa, Bali Selatan, Tolitoli, dan Papua.
Tingginya aktivitas gempa bumi itu merupakan konsekuensi posisi Indonesia di antara desakan tiga lempeng utama dunia. Serta banyaknya sebaran struktur sesar aktif.
Menurut Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, rentetan gempa bumi itu secara kebetulan terjadi dalam hari yang sama.
"Tampaknya tidak ada kaitan antara satu kejadian gempa bumi dengan yang lain. Masih sulit dibuktikan apakah ada mekanisme migrasi atau saling picu, karena masing-masing gempa bumi terjadi pada zona pembangkit gempa (seismogenik) yang berbeda," kata Daryono melalui keterangan tertulis kepada Tribun Jateng, Rabu (15/3/2017).
1. Gempa Bali Selatan
Pada pukul 08.51 WIB, gempa bumi akibat sesar aktif berkekuatan 3,1 skala Richter terjadi di Pesisir Selatan Bali, tepatnya pada jarak 6 kilometer arah Tenggara kota Denpasar, Bali.
Meskipun pusat gempanya dekat pusat kota tetapi karena kekuatannya relatif kecil, maka hanya beberapa orang saja yang merasakan guncangannya.
2. Gempa Sabang
Selanjutnya, gempa terjadi di Samudera Hindia. Berjarak 353 kilometer arah Barat Daya Sabang, Aceh. Magnitudo gempa itu paling kuat, mencapai 5,9 skala Richter (SR).
Gempa bumi di Sabang ini terjadi pada pagi hari pukul 09.51 WIB dengan kedalaman hiposenter 10 kilometer.
Melihat kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif di bagian Lempeng Indo Australia di sebelah barat zona subduksi.
"Zona ini dikenal sebagai zona outer rise. Meskipun magnitudonya cukup besar dengan kedalaman dangkal tetapi karena jaraknya cukup jauh dari permukiman maka gempa bumi ini hanya dirasakan di Sabang dan Banda Aceh tetapi tidak menimbulkan kerusakan," terangnya.
3. Gempa Sukabumi
Pada waktu yang bersamaan, wilayah Sukabumi juga diguncang gempa bumi berkekuatan 4,9 SR. Gempa bumi berkedalaman 29 kilometer ini diperkirakan dipicu oleh aktivitas sesar aktif di dasar laut.
Gempa bumi yang berpusat di Samudra Hindia pada jarak 68 kilometer arah selatan Pelabuhan Ratu ini dirasakan di Cicurug, Pelabuhan Ratu, Bogor dan Sukabumi pada skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI).
4. Gempa Laut Jawa
Pada pukul 11.36 WIB gempa bumi terjadi di Laut Jawa dengan kekuatan 4,8 SR. Pusat gempa bumi terletak pada jarak 108 kilometer arah Barat Laut kota Jepara Jawa Tengah. Hiposenter gempa bumi ini terletak pada kedalaman 552 kilometer.
"Gempa bumi Laut Jawa ini cukup langka karena memang jarang terjadi. Sumber gempanya sangat dalam yang berasal dari aktivitas subduksi lempeng Indo Australia ke bawah lempeng Eurasia di bawah laut Jawa," imbuh Daryono.
Karena hiposenternya tergolong dalam, maka gempa bumi semacam ini biasa disebut sebagai 'deep focus earthquake'.
5. Gempa Tolitoli
Berikutnya adalah gempa bumi berkekuatan 5,4 SR berpusat di darat pada jarak 52 kilometer arah tenggara Kota Toli-Toli, Sulawesi Tengah, pada pukul 12.55 WIB.
Hiposenter gempabumi ini berada di kedalaman 66 kilometer. Pembangkit gempa bumi ini berkaitan dengan aktivitas subduksi Lempeng Sulawesi Utara ke arah selatan di kedalaman menengah.
Gempa bumi ini dirasakan cukup kuat di Toli-Toli dan sekitarnya dalam skala intensitas II SIG BMKG (III-IV MMI). Gempa bumi ini juga dilaporkan dirasakan di Gorontalo, Limboto, dan Buol.
6. Gempa Papua
Selanjutnya pada sore harinya, pukul 16.13 WIB gempa bumi berkekuatan 4,8 SR di Puncak Jaya, Jayapura. Gempa bumi ini berkedalaman 60 kilometer, yang dipicu aktivitas subduksi lempeng.
Gempa bumi ini diperkirakan menimbulkan guncangan pada skala intensitas II SIG BMKG (III MMI) di Puncak Jaya.
7. Gempa Meulaboh
Terakhir adalah gempa bumi yang terjadi di Meulaboh, Aceh pada malam hari pukul 20.13 WIB. Kekuatan gempa sekitar 5,2 SR.
Pusat gempa bumi terletak di Samudra Hindia tepatnya pada jarak 120 kilometer arah Barat Daya Kabupaten Simeulue pada kedalaman 46 kilometer di bawah cekungan busur muka (fore arc basin).
"Gempa bumi akibat aktivitas subduksi ini dirasakan di Sabang, Aceh, dan Meulaboh pada skala intensitas II SiG BMKG, dan tidak ada laporan kerusakan," beber Daryono.
Berdasarkan catatan BMKG selama periode tahun 2016 saja terjadi 5.578 kali gempa bumi dalam berbagai variasi kekuatan dan kedalaman gempa bumi signifikan berkekuatan di atas 5,0 SR terjadi sebanyak 181 kali dan yang menimbulkan kerusakan sebanyak 12 kali kejadian.
"Ini merupakan cerminan bahwa wilayah Indonesia merupakan salah satu kawasan paling aktif gempa bumi di dunia," kata Daryono.