Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Hawuko, begitu Ujang Koswara (48), menamai kompor buatannya.
Hawuko yang merupakan akronim dari hawu (tungku) dan kompor.
Kompor itu berbahan bakar sampah yang tak hanya untuk memasak, tetapi juga menghasilkan energi listrik.
Energi listrik yang dihasilkan itu pun bisa bermanfaat untuk menyalakan lampu, mengisi daya ponsel, dan lainnya.
Hawuko disebut Ujang sebagai kompor mofifikasi "kompor sakti" yang telah dirpoduksinya sejak 2009.
Kompor sakti merupakan kompor berbahan bakar sampah yang pembakarannya menggunakan tenaga blower.
Kompor sakti itu telah dipakai warga di berbagai pelosok daerah di Indonesia.
Ujang menceritakan, kompor yang diciptakan itu berawal dari kisah kehidupan masa lalunya yang susah.
Keluarganya memanfaatkan hawu untuk memasak nasi, air, dan lauk untuk dimakan sehari-harinya.
Keluarganya mengandalkan hawu lantaran kesulitan membeli elpiji.
"Kemudian saya ada temen jualan blower (kipas angin kecil) harganya 7 ribuan. Karena iseng, tidak capai meniup tungku, saya pakai blower untuk menyalakan bara. Dari sini saya kemudian terinpirasi buat kompor sakti," kata Ujang.
Tak puas dengan kompor sakti, Ujang mencoba memodifikasinya hingga tercipta Hawuko sebulan yang lalu.
Hal itu dilakukannya setelah melihat istrinya menyetrika pakaiannya di rumah.