TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono menuturkan, ada beberapa tanda-tanda sebelum terjadi longsor di Desa Banaran Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Sabtu (1/4/2017) sekitar pukul 08.00 WIB, pagi tadi.
"Jadi memang sudah ada tanda-tanda sebelumnya. Dua minggu yang lalu atau sekitar 20 hari yang lalu sudah ada perkembangan," kata Budi, saat dihubungi.
Dikatakannya, beberapa minggu terakhir intensitas hujan di sekitar lokasi bencana memang sangat tinggi.
"Satu minggu yang lalu, ada sekitar 10 meter-15 meter tebing yang longsor," katanya.
Diperkirakan, akibat hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tanah menjadi gembur. Karena hujan deras yang terjadi malam hari, mengakibatkan tebing setinggi sekitar 100 meter -150 meter longsor.
"Karena struktur tanah sangat labil, memang sangat gembur. Secara tiba-tiba tanah longsor, mungkin dampak dari hujan sebelum-sebelumnya baru sekarang ini," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 23 rumah warga di Desa Banaran Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo tertimbun longsor. Sebanyak 18 warga dilaporkan hilang dalam peristiwa tersebut.
Hingga berita ini dikirimkan, petugas BPBD masih menungu alat berat untuk mengevakuasi, kemungkinan 18 korban yang dilaporkan hilang tertimbun longsoran. (rbp)