Laporan Wartawan Surya, Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Selama sepuluh tahun Febrianto (24), penderita gangguan jiwa warga Desa Pehwetan, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, dipasung.
Lantaran kerap mengamuk orangtuanya terpaksa merantai tangan dan kaki Febrianto di dekat kandang sapi rumahnya, seperti terpantau oleh Surya pada Rabu (5/4/2017).
Jika penyakitnya kambuh, Febri sering melemparkan benda di dekatnya kepada keluarga dan tetangganya. Agar tak membahayakan orangtuanya merantai Febri.
Menurut Barokah (45), ibu kandungnya, anaknya terpaksa dirantai karena khawatir mengganggu tetangga. "Kalau kambuh sering melempari tetangga," ucap dia.
Dua tahun lalu Febrianto sudah pernah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Lawang kemudian dibawa ke Rumah Sakit Psikotik di Desa Butuh, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.
Namun baru tiga hari dirawat di Rumah Sakit Psikotik Butuh, Febrianto malah melarikan diri dengan memanjat dan meloncat pagar setinggi tiga meter.
"Dua bulan anak saya sempat hilang sebelum ditemukan warga dan dibawa ke rumah," Barokah mengenang peristiwa itu.
Febrianto mulai mengalami gangguan jiwa saat kerap sakit step di usia 14 tahun. Setelah itu kondisi kejiwaannya ada kelainan dan sering mengamuk.
"Setelah sekolah SD, anak saya mulai mengalami masalah," tambah dia.