Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Masyarakat Dieng dikejutkan dengan hilangnya pertapa fenomenal yang disebut telah belasan tahun bermeditasi di dataran tinggi Dieng, Mbah Fanani.
Kakek tersebut terakhir menetap di sebuah tenda di tengah pemukiman warga, Jalan Raya Dieng, RT 1 RW 1, Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Usut punya usut, Mbah Fanani dijemput oleh belasan orang dengan mengendarai mobil, Rabu tengah malam (13/4).
Kapolsek Batur AKP Sumono membenarkan peristiwa penjemputan Mbah Fanani.
Baca: Ono Dengar Suara Mbah Fanani Seperti Minta Tolong, Drum di Dalam Tenda Bergelimpangan
Penjemputan orang yang disakralkan sebagian masyarakat itu terjadi tiba-tiba.
Rabu malam, sekitar pukul 22.30 WIB, empat mobil mewah dengan plat nomor polisi E terparkir di dekat tenda singgah Mbah Fanani, Jalan Raya Dieng, RT 1 RW 1, Desa Diengkulon.
Sesaat kemudian, sekitar 15 orang berpakaian serba putih turun dari mobil dan menghampiri tenda yang diyakini sebagai tempat meditasi Mbah Fanani selama ini.
"Yang menjemput berpakaian serba putih, atasan dan bawahan putih," katanya, Kamis (13/4/2017).
Mereka mengaku sebagai pihak keluarga Mbah Fanani dari Cirebon Jawa Barat.
Karena mengaku keluarga, tidak ada warga yang menghalangi penjemputan tersebut.
Mbah Fanani pun akhirnya keluar dari pertapaannya dan ikut masuk ke dalam mobil.
Iring-iringan mobil pembawa sang petapa kemudian melesat meninggalkan Dieng.