TRIBUNNEWS.COM, BOGOR -- Kecelakaan maut di jalur Puncak Bogor menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga Oktariansyah Purnama Putra (26), Minggu (23/4/2017).
Ditemui di rumahnya, Jalan Rawas 8 No 634 RT 10 RW 02 Kelurahan Lebung Gajah Kecamatan Sematang Borang, Palembang, Sabtu (22/4/2017) malam keluarga tampak syok mendengar kabar Okta menjadi korban kecelakaan.
Terlebih keluarga mengetahui ada keinginan Okta yang belum sempat terwujudkan.
Juli 2017 nanti, Putri, adik tunggal dari Oktariansyah akan wisuda setelah menyelesaikan pendidikan di Jogjakarta.
Sepekan sebelumnya, Okta sempat menelpon adiknya itu, dan berjanji datang saat ia wisuda.
Bahkan, Okta meminta orang tuanya yang berada di Palembang untuk janjian ketemu di Jogjakarta dengan membawa baju toga miliknya.
Keluarga ini rencananya akan melakukan foto keluarga, dengan kedua kakak beradik ini menggunakan toga.
Takdir berkata lain, rencana itu tak dapat terealisasi setelah Oktariansyah meninggal dalam kecelakaan di kawasan puncak Bogor bersama kekasihnya Diana Simatupang yang juga meninggal dunia dalam kecelakaan tragis tersebut.
"Sudah janjian ketemuan di Jogja. Dia minta bawakan toga untuk foto bersama namun itu urung terjadi. Kalau Dian ini infonya sempat di rawat di rumah sakit, namun akhirnya juga meninggal," ujar Suparman, ayah Okta.
Ia dan istrinya Masnona tak memiliki firasat apapun dengan musibah ini.
Suparman tak mengetahui jika Okta berangkat untuk menghabiskan hari libur ke puncak Bogor bersama sang ke kasih.
"Dia inikan memang hobinya travelling, mungkin libur jadi jalan-jalan. Okta ini sudah sekitar empat tahun di Jakarta. Setelah menamatkan kuliah di Akper Mitra Adiguna, ia merantau di sana," terangnya
"Sebelum berangkat itu, seminggu yang lalu, Okta ini sempat di rawat di rumah sakit karena radang tenggorokan, seminggu kerja lalu berangkat ini, tidak ada cerita kalau mau pergi," tambahnya
Selama di Jakarta, Suparman mengatakan jika anak-anaknya tersebut berpindah-pindah kerja.