Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Gunung Prau di Dieng, Kabupaten Wonosobo, menjadi destinasi favorit bagi para pecinta alam, terutama pendaki pemula.
Meski berada di ketinggian 2565 mdpl, puncak Prau bisa diraih hanya sekitar 2 jam dari basecamp pendakian. Sayangnya tak sedikit pendaki belum memahami serta mengabaikan standar keselamatan.
Pengelola pos pendakian Prau via Patakbanteng, Misyadi, menyesalkan banyak pendaki yang tak mengindahkan prosedur keselamatan naik gunung.
"Trennya sekarang muncak itu dianggap wisata dan sekadar untuk swafoto. Padahal, untuk mendaki gunung sekecil apapun, harus memerhatikan standar keselamatan mendaki," ungkap Misyadi pada Selasa (25/4/2017).
Dari segi penampilan semisal, sebagian pendaki lebih terlihat seperti wisatawan ketimbang pendaki.
Pakaian yang mereka kenakan tidak mendukung, bahkan dapat menghambat pendakian.
Misyadi menemukan masih banyak pendaki mengenakan celana jin dan sepatu kets. Sebagian mereka juga tidak membawa perlengkapan mendaki standar, semisal sleeping bag.
"Celana jin masih tembus dingin. Sepatu kets juga bukan standar sepatu untuk mendaki. Kami selalu ingatkan, namun semua itu kembali lagi kepada kesadaran para pendaki," ucap dia.
Akibatnya, tak jarang pihaknya menemukan pendaki mengalami hipotermia atau kedinginan karena mengabaikan standar keselamatan.
Pengelola sudah kerap mengingatkan para calon pendaki agar tidak mengoperasikan handphone atau perangkat elektronik lain yang memicu medan listrik saat hujan. Upaya itu untuk meminimalisir risiko sambaran petir yang bisa mencelakai pendaki.
"Kami ingatkan saat mereka mendaftar di basecamp," ucap dia.