Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Puluhan guru dari Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, didampingi Posko Perjuangan Rakyat Sumut berencana mengepung kantor DPRD Sumut.
Mereka datang untuk menyampaikan keluhannya terkait gaji honorer yang belum mereka diterima sejak beberapa bulan lalu.
"Guru yang ada di Simalungun sudah enam bulan tidak menerima gaji dari Bupati (JR Saragih). Tidak tahu alasannya kenapa," kata Kordinator Pospera Sumut, Sadam Husein, Selasa (25/4/2017).
Ada 200 lebih guru yang belum mendapatkan gajinya. Namun, lanjut Sadam, hanya 60 orang yang bergabung bersama Pospera Sumut untuk memperjuangkan nasib mereka.
"Untuk lebih detailnya, besok akan kami jelaskan. Tetapi, harusnya guru honorer itu digaji sekitar Rp 800 hingga Rp 900 ribu per bulan," kata Sadam.
Terkait minimnya guru yang bergabung bersama Pospera, lanjutnya, lantaran sejumlah guru sudah mendapatkan intervensi. Banyak guru yang takut untuk turun aksi memperjuangkan hak-haknya.
"Besok aksi akan kami mulai dari Bundaran Majestik. Setelah berkumpul di sana, kami akan bergerak ke DPRD Sumut," kata Sadam.