Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Puluhan mahasiswa asal Kabupaten Tana Tidung (KTT), dengan menggunakan pakaian serba hitam, mendatangi Mapolresta Samarinda, jalan Slamet Riyadi, Rabu (26/4/2017).
Bahkan, mahasiswa tersebut merengsek naik hingga depan ruangan Kapolres, yang terdapat di lantai 2 gedung Polres, guna dapat bertemu dengan Kapolres.
Kedatangan mahasiswa tersebut, guna meminta penjelasan atas tewasnya mahasiswa asal KTT, yang tewas di tahanan Polres pada 20 april silam.
Korban tewas atas nama Sayid Muhammad Talib, merupakan tersangka kasus pencurian yang dilakukan bersama ketiga rekannya, pada 10 maret silam, di kampus Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Samarinda, yang saat itu terdapat empat LCD Proyektor yang hilang dari kampus.
Empat mahasiswa itu pun diamankan jajaran kepolisian dari Polsekta Samarinda Seberang, pada 21 maret, guna menjalani proses hukum.
Namun, selama berada di sel tahanan, Sayid mengalami sakit-sakitan. Karena tak kunjung sembuh, kendati telah di beri obat oleh dokter kepolisian, akhrinya yang bersangkutan di pindahkan ke tahanan Polres, guna mendapatkan perawatan, karena lebih dekat dengan klinik kepolisian, termasuk mendapat kontrol penuh dari dokter kepolisian.
Namun, kondisi Sayid belum juga membaik, hingga akhirnya dikabarkan meninggal pada 20 april lalu di tahanan Polresta Samarinda.
"Kedatangan teman-teman mahasiswa asal KTT ini sebagai bentuk solidaritas atas kematian Sayid, mereka juga meminta agar kepolisian dapat mengusut tuntas hal ini, apakah benar ada kelalaian maupun salah prosedur yang dilakukan kepolisian, hingga akhirnya Sayid meninggal," ungkap kuasa hukum keluarga korban, Saut Purba, Rabu (26/4/2017).
Sementara itu, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Reza Arief Dewanto menjelaskan, setelah menerima perwakilan mahasiswa asal KTT, pihaknya akan menindaklanjuti permintaan keluarga mahasiswa dan juga keluarga korban, terkiat kejelasan penyebab korban tak terselamatkan.
"Kita tindak lanjuti, dan kita akan lakukan pemeriksaan terhadap seluruh yang terlibat, mulai dari dokter, penjagaan di ruang tahanan. Yang jelas kami sudah lakukan penanganan sesuai dengan prosedur yang berlaku," tegasnya. (*)