TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Menristek Dikti, M Nasir kesengsem pada Gendarussa, kapsul kontrasepsi khusus kaum pria yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair), Surabaya.
"Ini Gendarussa, kapsul Ekstrak untuk alat kontrasepsi laki-laki," ucap Nasir sambil memegangi botol kemasan Gendarussa di Unair, Jumat (28/4/2017).
Menristekdikti itu pun memuji inovasi temuan obat herbal karya Unair. Dengan ekstrak tanaman Gendarussa, peran pengendalian kelahiran dapat juga dilakukan oleh kaum pria.
Artinya bukan pasangan perempuan yang KB, tapi eranya dibalik. Laki-laki yang KB dengan meminum kapsul ekstrak gendarussa tersebut.
"Bagus, jadi laki-laki yang harus dihambat. Saya mengapresiasi khusus temuan kapsul kesehatan ini. Saya bangga dengan karya Unair ini," ucap Nasir.
Alat kontrasepsi bagi laki-laki ini berupa kapsul dari ekstrak tanaman gendarussa. Tanaman yang banyak ditemukan di Papua.
Oleh Prof Dr Bambang Prajogo EW MA Apt, tanaman itu dijadikan ekstrak. Nantinya dengan meminum kapsul sebelum berhubungan, sperma dilemahkan dan tidak menembus sel telur.
Akhirnya tidak terjadi pembuahan. Namun masih harus menunggu waktu 1 tahun lagi atau tahun depan baru bisa dijual bebas.
Sayang, penemu pil KB lak-laki gendarussa Prof Bambang tidak tampak saat hasil penelitiannya dilihat Menristek.
Saat ini pil KB gendarussa itu masih menunggu uji klinis kedua. Artinya jumlah sampel masih akan ditambah.
"Sambil menunggu uji klinis kedua, saat ini sudah sampai pada uji konfirmasi ke Badan POM," terang Sekretaris Lembaga Pengembang Produk Unair, Andi Zaidan.
Menristekdikti itu mengunjungi Unair, Jumat (28/4/2017) sore.
Dalam kunjungan ini, Menristek disuguhi karya inovatif kampus ini. Terutama inovasi di bidang kesehatan.
Mulai dari alat canggih kedokteran, obat herbal, alat pencegah pencemaran lingkungan, hingga inovasi pengembangan obat penyembuh stroke.
Rektor Unair Prof Nasih mengaku memang menunjukkan bahwa kampusnya akan terus mengembangkan karya inovatif di bidang kesehatan dan lingkungan.
"Sudah banyak yang berhasil diproduksi massal. Gendarussa telah digandeng PT Harsen Laboratories dan baru akan dijual bebas tahun depan," terang Rektor Unair Nasih.