News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Cinta Tak Direstui Orang Tua Berakhir Tragis, Pacaran 7 Tahun Kempol Tega Habisi Pratiwi

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku Suryanto pada saat masa pacaran bersama Pratiwi dan setelah diamankan Polisi

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Gara-gara tidak direstui oleh orang tua sang pacar, Suryanto tega menghabisi pacar sendiri Soniya Priska Pratiwi. Kisah cinta mereka pun berujung pada kematian dan penjara.

Setelah melarikan diri, Suryanto alias Kempol (24) pelaku penusukan terhadap kekasihnya, Soniya Priska Pratiwi (19) hingga menyebabkan tewas,berhasil diamankan polisi.

Ditemui di Polsekta Sukarami Palembang, Suryanto mengaku menyesal telah membunuh pacarnya menggunakan senjata tajam.

"Saya tadi khilaf dan emosional karena tidak direstui. Saya benar-benar menyesal," katanya.

Postingan Suryanto alias Kempol sebelum membunuh pacarnya sendiri Soniya Priska Pratiwi (Instagram)

Dikatakan Kempol, dia menjalin pacaran bersama kekasihnya tersebut sudah tujuh tahun.

"Sudah lama kami pacaran, tapi kami tidak direstui," terangnya.

Suasana duka masih jelas terasa di rumah almarhumah Soniya di Jalan Sukawinatan, Lorong Cendana, RT 036, RW 10, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang.

Para keluarga, tetangga, dan kerabat terus berdatangan.

Mereka menangis.

Tribun mencoba mewawancarai keluarga Soniya, tetapi mereka masih berduka dan belum mau memberikan komentar.

Berdasarkan keterangan tetangga, Soniya dan Kempol memang sudah berpacaran cukup lama.

Pelaku juga sering berjalan dengam korban sebagaimana layaknya pasangan kekasih.

Namun, tak disangka kalau pelaku yang dikenal sudah cukup lama ini pun tega menghabisi nyawa pacarnya sendiri.

"Kami sangat terkejut karena selama ini baik-baik saja. Soniya juga baik anaknya, ramah kepada tetangga, kalau ketemu pasti dia negur," ujar seorang tetangga.

Wanita paruh bayah ini mengatakan, Soniya merupakan anak pertama dari pasangan Aris dan Nuryatmi, juga dikenal sebagai kakak yang periang, baik hati, dan nurut kepada orang tua.

"Kalau di kampung juga orangnya suka bergaul, gak pilih-pilih teman," ujarnya.

"Biasanya kalau pagi saya lihat dia berangkat kuliah dan sore atau siang kadang sudah pulang kerumah," jelasnya.

Terkait soal arisan yang dikelola Soniya, dia tidak mengetahui hal tersebut.

"Kami tidak tahu itu. Pokoknya dari semalam rumah korban sudah ramai hingga siang tadi. Keluarga, teman-teman kampus korban juga datang," ungkap dia.

Jenazah Soniya dimakamkan usai solat zuhur sekitar pukul 12.30.

Sebelumya jenazah dibawa ke masjid Ummul Yaqin dan dimakamkan ke TPU Soak.

 Secara terpisah, Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel, Dr. Indra Nasution, mengatakan sebelum ditusuk oleh pelaku Suryanto menggunakan pisau.

Diduga korban Sonia sempat menangkis pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk korban.

"Itu di lengan tangan kirinnya ada juga luka robek sayatan dan itu diduga didapat saat korban menangkis saat pisau akan ditusukkan kepadanya," jelasnya saat ditemui usai melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Sonia di Instalasi Forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel, Sabtu (29/4) malam.

Diterangkan Dr Nasution, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya terhadap jenazah korban, diketahui setidaknya ada tiga luka tusukkan di tubuh Soniya.

Masing-masing yakni di bagian dada bawah kiri sebanyak dua liang dan satu di perut sebelah kiri serta robek di lengan tangan sebelah kiri.

"Luka tusuknya itu dalam semua dan kira-kira lebih dari 10 cm. Dan yang paling rawan dan bahaya itu yang berada di bagian dada," terangnya. (sp/ts)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini