"Kami akan lihat dari buku ujinya karena dari buku ujinya ternyata ada kejanggalan. KP (kartu pengawasnya) ada kejanggalan. Ternyata bus pariwisata ini tidak terdaftar. Ibaratnya bus bodong," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, di Bandung, Senin.
Ia menuturkan beberapa waktu lalu pihaknya telah membuat surat edaran kepada perusahaan otobus (PO) atau perusahaan penyedia jasa transportasi harus melakukan pengawasan intensif terhadap kendaraannya setiap harinya.
Pihaknya ikut terlibat dalam ivestigasi kecelakaan bus pariwisata Kitrans, bersama Polda Jawa Barat, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri, Komite Nasional Keselamatan Transpotasi (KNKT), dan Direktorat Perhubungan Darat Kemenhub, serta Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur.
"Investigasi ini juga berkaitan dengan kecelakaan sebelumnya di jalur Puncak, hasilnya mungkin satu minggu ke depan bakal kita ketahui seperti apa penyebabnya," kata Dedi.
Olah TKP Tiga Dimensi
Tim Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kedua di lokasi kejadian tabrakan beruntun di Jalur Puncak-Cianjur, Jawa Barat, menggunakan sistem tiga dimensi (3D), guna mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan yang menelan belasan korban jiwa tersebut.
Kasatlantas Polres Cianjur, AKP R Erik Bangun Prakarsa, ketika ditemui di lokasi, Senin (1/5/2017), mengatakan olah TKP kedua untuk mendapatkan hasil penyelidikan secara utuh.
Selama proses olah TKP dilakukan pihaknya menutup kedua jalur selama 15 menit.
Dia menjelaskan, olah TKP menggunakan sistem 3D (tiga dimensi) sehingga mendapatkan hasil lebih utuh guna melengkapi hasil penyidikan.
Hingga Kamis siang ini masih banyak warga dan pengendara roda dua yang berhenti untuk melihat dari dekat TKP kecelakaan maut yang mengakibatkan tewasnya 11 orang dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Hal yang sama juga dilakukan pengendara roda empat yang melambatkan kendaraannya saat melintas di lokasi tersebut.
Di lokasi kecelakaan tampak bekas coretan dan tulisan petugas kepolisian yang melakukan olah TKP.
Tampak tulisan 'Angkot' yang menunjukkan posisi kendaraan tersebut saat kejadian.
Arus lalu lintas di Jalan Raya Puncak, Ciloto, dalam kondisi ramai lancar dari kedua arah. Saat itu lokasi diguyur hujan berintensitas sedang. (tribunbogor/lingga arvian/damanhuri)