News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Puluhan Warga Aceh Dikabarkan Ditahan Otoritas Keamanan Malaysia

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Sedikitnya 60 warga Aceh yang hendak pulang dari Malaysia untuk berpuasa Ramadhan di kampung halamannya di Aceh, dikabarkan ditahan pihak otoritas keamanan Malaysia, Rabu (3/5/2017).

Puluhan warga Aceh tersebut ditahan karena pulang menggunakan jalur ilegal, naik kapal sayur, bukan kapal penumpang resmi antarnegara.

Perjalanan mereka juga tidak dilengkapi dokumen yang sah.

Warga Aceh itu ditahan pihak imigrasi di Port Klang, Selangor, Malaysia.

"Saya dapat info dari Port Klang bahwa warga Aceh yang mau pulang naik kapal sayur kena tahan. Saya selalu sarankan jangan gunakan agen liar untuk pulang menjelang Ramadhan. Kurang lebih 60 orang warga Aceh kena tahan. Mohon info selanjutnya yang mengetahui kondisi warga Aceh di Port Klang," kata seorang warga Aceh di Penang, Malaysia.

Secara beranting, informasi itu diterima Serambi via WhatsApp (WA) dari M Adli Abdullah MCL kemarin sore.

Adli, dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala itu memang sedang berada di Malaysia.

"Saya di Kuantan, Pahang, jadi salah satu narasumber dalam Seminar Historiografi Melayu, kemudian saya ke Johor ikut Conference on Local Knowledge. Mudah-mudahan ada masa saya tulis citizen reporter untuk Serambi. Insya Allah," pesan Adli via WA.

Saat dihubungi Serambi tadi malam untuk konfirmasi lebih lanjut, handphone Adli sudah tidak aktif atau berada di luar jangkauan.

Baca: Kakek Zuhri Tewas Tenggelam saat Mandi di Sungai Klambu

Warga Aceh yang sudah puluhan tahun menetap di Malaysia, Drs H Syahrul bin Abdurrahim juga dihubungi Serambi.

Namun, handphone Syahrul juga sedang tak aktif tadi malam. WA yang terkirim belum juga dibaca, apalagi dijawab.

Sumber Serambi lainnya di Penang menyebutkan, warga Aceh yang merantau ke Malaysia itu pulang melalui “jalur belakang”, karena birokrasi yang sulit di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia. Sehingga mereka menggunakan agen liar untuk pulang menjelang Ramadhan.

Padahal, sering kali terjadi musibah di jalur ini, seperti terjadi tahun lalu.

"Duh, pedihnya hidup di perantauan," tulis seorang warga Aceh di Malaysia yang menyebut dirinya seseorang di Sagoe Penang.

Sejauh ini belum didapat konfirmasi dari sumber-sumber resmi tentang kabar 60 warga Aceh yang kini ditahan pihak Imigrasi Malaysia di Port Klang, Selangor.

Juga belum diperoleh nama kapal pengangkut penumpang ke Aceh itu maupun nama-nama warga Aceh yang dikabarkan ditahan tersebut. (dik)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini