TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini ternyata banyak koperasi pondok pesantren (Kopontren) yang berkembang pesat. Hal itu terungkap saat Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga berkunjung ke Koppontren Darussalam di Martapura, Kalimantan Selatan, Sabtu (6/5/2017).
Kepada pengurus Koppontren Darussalam, Menteri Puspayoga berharap Kopontren Darussalam memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bunganya juga sangat ringan, yang dulu bunganya 22 persen, kini hanya 9 persen,
"Dalam waktu dekat akan diluncurkan Kredit Ultra Mikro Indonesia (UMI) yang bunganya berkisar 2 persen sampai 4 persen dengan maksimal pinjaman Rp 10 juta tanpa agunan" ujar Puspayoga.
Penjelasan Menkop dan UKM itu ditanggapi antusias oleh pengurus. "Ya itu sangat ringan," ujar M Syarif Bustomi, ketua Kopontren Darussalam saat menyambut rombongan Menkop dan UKM.
Syarif menjelaskan bahwa koperasi yang dipimpinnya dapat hidup dan berkembang karena usahanya menopang seluruh kebutuhan para santri. Ada delapan unit usaha yang dijalankan koperasi, yaitu usaha kitab, kantin, waserda, jilbab, fotokopi, seragam, dan parfum.
Lokasi Kopontren itu sangat strategis, yaitu ada di Jalan KH Masyful Anwar 27 yang ramai dilewati kendaraan. Koperasi memiliki delapan kapling toko untuk menampung semua unit usaha kecuali kantin.
Karena tempatnya yang ada di tepi jalan umum, usaha koperasi ini selain untuk kebutuhan santri juga dinikmati masyarakat sekitar.
"Koperasi ini prospeknya bagus ke depan karena menunjang kebutuhan santri yang jumlahnya 11ribu orang," tutur I Wayan Dipta, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM yang mendampingi Puspayoga.
Omzet tahun terakhir, 2016 mencapai Rp 1,68 miliar, dinilainya sangat baik. Bahkan, kata dia, banyak alumni yang membantu menghidupkan koperasi.