"Selain kaget, sopirnya juga tidak menyangka bakal melindas Mbok Ramisah," tambahnya.
Apalagi Sandi dan Mbok Ramisah ternyata masih ada hubungan keluarga. Rumahnya juga saling berdekatan di Kelurahan Pojok.
Pihak keluarga Sandi juga telah menyatakan akan bertanggung jawab serta siap membiayai pengobatan Mbok Ramisah sampai sembuh. Korban saat ini masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara.
Sementara informasi yang dihimpun Surya.co.id, Sandi sebenarnya bukan sopir utama ekskavator. Dia menggantikan sopir utama yang hari itu tidak masuk kerja.
"Dia bukan sopir utama, orangnya masih belajaran mengoperasikan bego," ungkap Adi, pemulung TPA Klotok.
Saat itu Sandi bertugas untuk meratakan timbunan sampah yang menggunung. Sampah itu diratakan setelah dibuang dari mobil dump truk sampah.
Pembuangan sampah itu juga disertai kerumunan para pemulung yang mengais barang bekas dan rosok yang terbuang.
Kapolsekta Mojoroto Kompol Didit Prihantoro saat dikonfirmasi terkait dengan kejadian yang menimpa Mbok Ramisah mengaku masih belum ada pihak yang melaporkan.
"Kami mengikuti di lapangan karena korban masih perlu perawatan. Korban sudah ditangani di RS Bhayangkara," jelasnya.