Laporan Wartawan Serambi Indonesia Arif Ramdan
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH -Cendekiawan muslim, Azyumardi Azra mengatakan, tidak ada bukti kuat terkait penetapan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara sebagai Titik Nol Islam Nusantara.
"Saya tidak menemukan bukti kuat bahwa Barus sebagai Titik Nol Islam Nusantara. Siapa yang membisiki Presiden Jokowi untuk meresmikan itu, sebab tidak da bukti di sana," kata Azyumardi Azra.
Penetapan Barus sebagai Titik Nol Islam dibahas dalam Seminar Nasional "Mempertegas Sejarah Awal Islam Di Nusantara" di Aula Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Senin (15/5/2017).
Azyumardi Azra menyebutkan dalam penelitian sejarah ada tiga model bukti sejarah itu dikemukakan.
Pertama, sejarah itu ditemukan kembali melalui penelitian.
Kedua, direkonstruksi kembali oleh para sejarawan meski tidak bisa seratus persen akurat.
Ketiga, Sejarah itu dibikin direkayasa.
"Saya melihat ada kepentingan idiologis politis di Barus. Ada upaya membangun sejarah politis idiologis," ujar Azyumardi.
Ia kembali menegaskan hanya Pasai lah yang memiliki bukti kuat Islam Nusantara bermula.
"Saya belum menerima, belum ditemukan bukti Barus. Saya masih pegang Pasai sebagai Islam Nusantara Bermula dengan bukti yang jelas," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Presiden RI Joko Widodo meresmikan Titik Nol Islam Nusantara pada rangkaian Silaturahim Nasional Jam’iyah Batak Muslim Indonesia, 24-25 Maret 2017, di Mandailing Natal.