Ratusan perempuan berhijab memenuhi gang Dolly di Surabaya, Kamis (25/5/2017) malam silam. Sungguh, pemandangan seperti ini adalah pemandangan yang langka ketika kawasan itu masih menjadi pusat wisata syahwat.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ratusan perempuan berhijab itu berbondong-bondong menuju Majelis Salawat.
Agenda ini menjadikan Dolly yang dulu adalah kawasan berhias syahwat, kini berhias Salawat.
Semua warga Kelurahan Putat Jaya dan semua mucikari, eks penghuni lokalisasi yang saat ini sudah tobat, ikut larut dalam gema salawat Dolly.
Suasana berhias hijab putih itu hampir menyeluruh di sepanjang gang Dolly.
"Kami sambut Ramadan ini dengan nuansa menyejukkan. Dolly berselimut salawat, bukan berhias suahwag lagi," kata Camat Sawahan Muhammad Yunus, Kamis (25/5/2017).
Pantauan di lokasi Dolly bersalawat, sebuah gang besar di Gang Lebar Putat Jaya ditutup total. Sebuah panggung berhias ornamen masjid didirikan megah.
Selepas isya' atau sekitar pukul 19.00, ratusan orang berpakaian serba putih datang bergelombang. Mereka mendatangi majelis suci melantunkan salawat bersama-sama.
Bahkan suasana Dolly bersalawat itu sudah terlihat di akses Masuk Jl Girilaya dari Kedongdoro.
Sejumlah warga berpakaian serba putih sudah menyambut di muka Gang Girilaya ini.
Mereka berpeci putih. Namun sejumlah warga mengira bahwa di pintu utama masuk Gang Dolly itu ada Ormas Islam yang hendak melalukan Sweeping.
"Lha berpakaian putih dan membawa semacam bendera. Seperti ada aksi ormas Islam. Ternyata diberi tahu kalau Gang Dolly ada gema salawat," reaksi, Hermanto salah satu pengemudi saat melintas Gang Dolly dari Girilaya.
Sementara itu, di sejumlah gang yang dulu dihiasi gemerlap lampu wisma dan dentuman musik pesta, warga tampak duduk bersila.
Gang sisi selatan untuk jemaah salawat laki-laki. Gang lain untuk jemaah salawat perempuan.