TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Warga Kampung Paledang, RT 1/13, Kelurahan Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan kaget dengan kedatangan sejumlah anggota kepolisian.
Apalagi, mereka langsung mendatangi rumah bercat biru pada Jumat (26/5/2017) pagi, sekitar pukul 08.30 WIB.
Rumah tersebut merupakan rumah adik Ahmad Sukri, terduga pelaku bom bunuh diri. Iis (27), adik Ahmad Sukri, tinggal bersama suaminya Heri (33).
Jarak rumah Iis dari pusat perkotaan Garut tidak terlalu jauh.
Petugas yang datang langsung membawa Iis dan suaminya ke Mapolres Garut untuk dimintai keterangan.
Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan di rumah yang ditempati pasangan suami istri tersebut.
Dari dalam rumah, petugas nampak membawa dua kantong plastik berisi barang-barang yang hingga kini belum diketahui jenisnya.
Ketua RW 13 Kelurahan Suci Kaler, Tatang Riswandi, membenarkan jika ada warganya yang dibawa pihak berwenang. Polisi membawa dua orang tersebut tanpa diborgol.
"Katanya mau dibawa ke Polres (Garut) dulu. Tadi banyak juga polisi yang datang. Kurang tahu jumlah pastinya," ujar Tatang, Jumat (26/5/2017).
Kapolsek Karangpawitan, Kompol Oon Suhendar juga membenarkan jika ada warga di Karangpawitan yang diamankan. Namun untuk informasi yang lebih jelas akan disampaikan Polres Garut.
"Iya memang ada. Tapi Polres yang berwenangnya," katanya.
Baca: Geledah Rumah Kontrakan di Kampung Parunghalang, Densus Sita Buku Rekening
Agus Sopandi, ayah Heri mengaku terkejut karena sejumlah aparat kepolisian mendatangi rumah anaknya. Menurut Agus, rumah yang ditinggali Heri dan istrinya merupakan rumah miliknya.
"Rumahnya itu punya saya. Tapi sudah sekitar 5 tahun ditempati anak saya dan istrinya," kata Agus di rumahnya.