Jarak rumah Agus dan Heri tak terlalu jauh. Hanya terpaut 500 meter.
Menurut Agus, Ahmad Sukri memang sempat datang menemui adiknya yang merupakan menantunya.
Ahmad, sempat tinggal selama tiga bulan di Garut. Ia mengontrak rumah di kawasan Cempaka, Kecamatan Karangpawitan.
"Dia memang sempat tinggal di sini. Tinggalnya di Cempaka. Sekarang kalau enggak salah sudah enggak ngontrak," ucapnya.
Kapolres Garut, AKBP Novri Turangga menyatakan, kedatangan tim Densus 88 ke rumah pasangan suami istri itu dalam rangka pengembangan kasus peledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Selain melakukan penggeledahan di rumah adik terduga pelaku, Densus juga mengamankan keduanya.
"Tadi memang ada tim Densus dari Mabes Polri yang datang untuk melakukan penggeledahan. Densus juga mengamankan pasangan suami istri yang menempati rumah tersebut ke Mapolres Garut," ucap Novri yang ditemui di Mapolres Garut.
Setibanya di Mapolres, lanjut dia, Densus melakukan pemeriksaan terhadap Iis dan Heri. Proses pemeriksaan hingga kemarin sore masih berlangsung.
"Saya tidak bisa menerangkan materi pemeriksaan yang dilakukan tim Densus tersebut," katanya.
Novri menambahkan, pihaknya juga belum bisa memastikan apakah pasangan suami istri yang sudah diamankan itu akan dibawa ke Jakarta atau tidak.
Semua itu tentunya tergantung pada hasil pemeriksaan yang saat ini sedang berlangsung di Mapolres Garut.
"Dari hasil pemeriksaan, sebelum terjadi peledakan yang bersangkutan sempat tinggal di Garut selama kurang lebih tiga bulan," ujarnya.
Penggeledahan yang dilakukan oleh Densus 88 untuk mengetahui sejumlah barang milik terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu.
Novri juga menyebutkan belum bisa menerangkan barang yang diamankan dari rumah adik Ahmad Sukri itu.
"Petugas masih melakukan inventarisir terhadap barang-barang tersebut," katanya. (tribunjabar/wij)